jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu mengatakan maju tidaknya sebuah keluarga ditentukan oleh seorang ibu.
Hal itu disampaikan Bane saat acara Program Pengembangan Kapasitas Kolaborasi Memajukan Ekonomi Kaum Ini Bersama PNM (Mekaar) dan Kemenkumham di Hall Hotel Sapadia Pematangsiantar, Sabtu (18/6).
BACA JUGA: Erick Thohir Ingin BUMN Selalu Jadi Penyeimbang Pasar
Kegiatan itu sendiri dihadiri oleh 250 ibu-ibu.
"Ibu adalah manager rumah tangga. Begitu ada kaum ibu membuka usaha, itu hal yang sangat luar biasa," kata Bane.
BACA JUGA: FSP Parekraf Siap Dukung Kebangkitan Pariwisata Indonesia
Dia menegaskan bahwa semua orang ingin kaya, tetapi tidak semua bisa kaya raya.
Namun, Bane meyakini semua orang bisa merdeka secara keuangan seperti tidak kesulitan memenuhi kebutuhan.
BACA JUGA: Putu Rudana Beber 4 Isu Penting Ini Jelang P20-G20 di Bali
"Untuk merdeka secara keuangan, jangan bergantung kepada satu penghasilan saja. Jangan hanya bergantung kepada penghasilan suami," ujar alumni SMA Negeri 3 Pematangsiantar itu.
Dia juga menegaskan dalam membuka bisnis itu perlu merek, karena merek itu adalah identitas.
"Merek adalah memudahkan konsumen untuk mengingat, itu juga ciri khas dari sebuah produk," ujarnya.
Tak hanya itu, Bane menyebutkan logo juga pada suatu produk berperan sebagai unsur yang diingat secara visual, simbol atau tulisan yang memiliki filosofi merek.
"Agar ada permintaan yang berkelanjutan, pengusaha harus komitmen memberikan manfaat. Jaminan kualitas tertentu untuk konsumen bertujuan untuk pembelian berkelanjutan," tegasnya.
Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu juga menyebutkan para pengusaha harus menanamkan nilai dan kualitas bahan dasar yang digunakan, karena itu menjadi citra yang akan dikenal di benak konsumen.
"Kalau menjadi pengusaha harus ada komitmen dari diri dan pengorbanan," tegas Bane.
Bane juga mengingatkan agar para ibu-ibu untuk menguatkan merek dagang dengan perlindungan hukum
Menurut dia hal itu penting, agar merek itu berdampak secara ekonomi.
"Komersialiasi kekayaan intelektual semua terkait ekonomi dan dampaknya secara ekonomi. Tanpa ada nilai ekonomi maka tidak ada kekayaan intelektual," pungkas Bane(mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Bidik QRIS Jadi Pemacu Transaksi Jual Beli di Indonesia
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra