jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Mufti Anam menyesalkan sikap sejumlah staf khusus milenial Presiden Jokowi, yang belakangan menimbulkan kontroversi.
Aksi sebagian stafsus milenial tersebut bukan membantu Jokowi dalam mencari solusi permasalahan di masyarakat, tetapi malah memicu kegaduhan.
BACA JUGA: Anggota DPR Mufti Anam Usul Direksi BUMN Tak Dapat THR di Masa Pandemi Corona
”Awalnya dahulu mereka diharapkan mampu mencari terobosan solusi inovatif, bebas konflik kepentingan, gerak cepat. Saya kurang tahu kendalanya soal apa, tetapi yang terlihat di permukaan justru sebagian mereka malah sering memantik kontroversi,” ujar Mufti yang merupakan anggota Komisi VI DPR tersebut.
”Mereka anak muda hebat, masa depan bangsa. Maka sejak sekarang perlu dijaga bersama-sama, saya sarankan agar tidak menimbulkan defisit bagi masa depan mereka sendiri. Juga tidak merugikan pemerintah secara umum di saat pemerintah sangat butuh dukungan publik saat ini,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kok Urusan Bisnis Stafsus Presiden Muncul Bersamaan dengan Proyek Pemerintah?
Mufti Anam menyarankan agar para stafsus milenial bekerja bersama-sama secara lebih sistematis. Pemikiran dan cara kerjanya juga harus multiperspektif, sehingga bisa saling memberi masukan yang komprehensif sebelum melontarkan aksi di publik.
”Sebagian besar dari mereka bukan berlatar aktivis, bukan berlatar pemerintahan. Jadi saran saya jangan gerak sendiri-sendiri. Harus gerak bareng. Misal soal COVID-19, kalau bareng enggak mungkin akan ada surat ke camat untuk mendukung program perusahaan milik salah satu stafsus milenial. Karena pasti yang lain memberi masukan, juga memberi perspektif politik agar tidak bikin kontroversi,” ujarnya.
BACA JUGA: Mari Intip Bisnis Stafsus Jokowi, Termasuk yang Belakangan jadi Sorotan
Mufti pun menyarankan para stafsus milenial untuk mencontoh cara kerja Ketua Umum HIPMI Mardani H. Maming yang efektif bergerak di bawah tanpa menimbulkan kontroversi.
Menghadapi Covid-19 ini, Maming mengonsolidasikan seluruh jaringan di berbagai daerah di Indonesia untuk membantu secara sosial dan berupaya memulihkan dampak ekonomi.
”Cara kerja yang efektif, multisektor, dan berdampak di bawah seperti yang dikerjakan ketua umum HIPMI perlu diapresiasi. Saya menyarankan teman-teman stafsus milenial meniru cara kerjanya. Kerja dan konsolidasi jaringan, membikin program yang efektif, dan bebas konflik kepentingan, seperti cara kerja ketua umum HIPMI perlu dipraktikkan teman-teman stafsus milenial,” tandas Mufti. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek