Start Terburuk Era Abramovich

Senin, 16 September 2013 – 04:25 WIB

jpnn.com - LIVERPOOL - Gol Steven Naismith ke gawang Chelsea di Stamford Bridge pada 19 Mei lalu memang tak terlalu krusial bagi Everton. The Toffees " sebutan Everton " harus mengakhiri Premier League dengan kekalahan 1-2. Gol itu praktis hanya menjadi kado perpisahan pelatih David Moyes.

Ceritanya pun berbalik 180 derajat ketika Naismith kembali membobol gawang Chelsea di Goodison Park, Minggu (15/9). Sundulan pemain sayap asal Skotlandia itu di akhir babak pertama memastikan kemenangan pertama Everton sekaligus kekalahan pertama bagi Chelsea.
 
Kekalahan itu sekaligus memberi catatan buruk bagi The Blues, sebutan Chelsea. Dengan hanya mengoleksi enam poin dari empat laga awal, Chelsea menjalani start terburuk di era kepemilikian Roman Abramovich atau dalam satu dekade terakhir.
 
Chelsea pun memperpanjang catatan buruk mereka di Goodison. Dalam sebelas lawatan terakhir, The Blues keok tujuh kali dan hanya menang dua kali. Pelatih Chelsea Jose Mourinho pun memiliki alasan atas kekalahan timnya di Goodison. Yakni, timnya tidak memiliki killer instinct atau naluri pembunuh di depan gawang.
 
"Kami memiliki peluang dan peluang, tapi tak mampu mencetak gol. Jika Anda tak mencetak gol, peluang yang Anda ciptakan tak ada artinya. Sepak bola tanpa bagus tidak bagus," kata Mourinho seperti dikutip Sky Sports.
 
Samuel Eto"o yang menjalani debut bersama Chelsea itu sebenarnya tidak bisa dikatakan bermain buruk sebagai target man. Eks striker Barcelona dan Inter Milan itu tak hanya melepaskan enam tembakan, melainkan juga memberikan ruang tembak bagi rekan setimnya.
 
"Mungkin kami tidak memiliki naluri pembunuh: satu peluang, satu gol. Mungkin suatu hari nanti kami akan memiliki tiga peluang dan mencetak tiga gol," tutur Mourinho.
 
Kepemimpinan wasit Howard Webb juga menuai sorotan dari Mourinho. Dia lantas menunjuk insiden ketika Chelsea tak memperoleh penalti kala Oscar dilanggar Sylvain Distin. "Bagi seorang wasit top, dan dia (Webb) wasit top, biasanya penalti adalah penalti. Bukan seperti dalam pertandingan Manchester United versus Crystal Palace (14/9, Red), itu bukan sebuah penalti," sindir pelatih berjuluk The Happy One itu.
 
Predikat Happy One mungkin lebih tepat disandang Naismith karena dia menjadi pahlawan kemenangan Everton di hari yang sama dengan perayaan ultah ke-27. "Tak ada kado yang lebih indah selain mencetak gol kemenangan Everton atas Chelsea," tutur pemain yang direkrut dari Rangers FC tahun lalu itu di situs resmi klub.
 
Naismith sebenarnya bukan pemain inti di Everton baik di era Moyes maupun pelatih saat ini, Roberto Martinez. Dia mendapat kesempatan starter kemarin seiring cederanya winger asal Steven Pienaar. "Di awal musim, persaingan antarpemain ketat. Sayang sekali ketidakberuntungan menimpa Steven Pienaar," ujarnya. (dns)

BACA JUGA: Debut Bahagia Bale

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lorenzo Juara MotoGP San Marino


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler