JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan memberlakukan sistem E-Ticketing di seluruh stasiun yang dilintasi kereta listrik (KRL). Namun, e-ticketing belum bisa diterapkan jika stasiun-stasiun yang dikelola KCJ belum steril dari pedagang.
Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo mengungkapkan bahwa dari 23 stasiun KRL yang ada, hanya Stasiun Universitas Indonesia (UI) yang belum steril dari pedagang. "Semua sudah steril kecuali stasiun UI. Kalau belum steril, kereta tidak akan berhenti di UI," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/5).
Tri mengakui, hingga saat ini di Stasiun UI masih banyak pedagang-pedagang yang tidak bisa ditertibakan. "Ini yang menyebabkan E-Ticketing belum bisa diberlakukan di stasiun UI," jelasnya.
Padahal, katanya, saat ini pintu-pintu E-Ticketing sudah terpasang di seluruh stasiun. Dengan E-Ticketing maka tak ada seorang pun yang bisa masuk ke stasiun dan naik KRL tanpa membayar.
"Termasuk pegawai KAI juga harus menggunakan E-Ticketing untuk masuk stasiun. Tidak ada satu orang pun yang bisa masuk tanpa kartu E-Ticketing," tegas Tri.
Pada masa percobaan E-Ticketing yang dilaksanakan pada 8 April lalu, KCJ mencatat dalam sehari terdapat sekitar 10 ribu transaksi tiket secara elektronik. Angka tersebut diharapkan akan terus bertambah. "Kami targetkan 450 ribu per hari, dan diharapkan akan terus meningkat," harapnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rubuhkan Bangunan Sekolah dan Kantor demi RTH
Redaktur : Tim Redaksi