KEPEMIMPINAN wasit Carlos Velasco Carballo dalam pertandingan pembuka Euro 2012 memang terbilang "kejam". Tidak hanya Yunani, Polandia juga kecewa dengan keputusan wasit yang mencabut dua kartu merah dan satu penalti dalam laga tersebut.
Tapi, untuk pertandingan kedua, Polandia boleh bernapas lega. Wasit yang akan bertugas, Wolfgang Stark, memiliki statistik yang berpihak kepada Elang Putih (julukan Polandia). Dua kali dipimpin wasit berkebangsaan Jerman tersebut, Polandia selalu menang.
Yakni, ketika mengungguli Republik Ceko 2-1 dalam kualifikasi Piala Dunia 2010 pada 11 Oktober 2008. Dua tahun sebelumnya, Polandia juga menang 2-1 atas Portugal di kualifikasi Euro 2008 ketika Stark yang bertugas sebagai pengadil lapangan.
"Saya tahu Wolfgang Stark karena memimpin laga di Bundesliga," kata bek kanan Polandia Lukasz Piszczek di situs resmi UEFA.
Piszczek sangat familier dengan Bundesliga karena mengawali karirnya bersama Hertha Berlin delapan tahun lalu sebelum hijrah ke Borussia Dortmund dua tahun lalu. "Saya pikir dia adalah wasit yang bagus dan semoga kami tidak menderita karena kepemimpinannya," sambung pemain 27 tahun tersebut.
Stark merupakan satu dari tiga wasit elite UEFA asal Jerman selain Felix Brych dan Florian Meyer. Dari 40 laga yang dipimpinnya sepanjang musim lalu, yang paling besar adalah final Europa League antara Atletico Madrid versus Athletic Bilbao (9/5).
Tapi, dalam laga terakhirnya, yakni pada leg kedua playoff Bundesliga antara Hertha versus Fortuna Duesseldorf, Stark bernasib sial. Wasit 42 tahun itu mendapat bogem mentah dari bek kiri Hertha Levan Kobiashvili seusai laga. Kobiashvili kecewa karena Stark dianggap penyebab hasil seri 2-2 sehingga Hertha terdegradasike Bundesliga 2.
Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) pun menghukum Kobiashvili skors selama setahun terhitung sejak 16 Mei lalu. Tapi, setelah banding, hukuman pemain asal Georgia itu dikurangi menjadi 7,5 bulan. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bingung Nasib Ferdinand
Redaktur : Tim Redaksi