Status Honorer Tak Jelas, Satpol PP Ngamuk

Jumat, 23 Desember 2011 – 09:26 WIB

PRAYA--Puluhan anggota Pol PP Loteng yang berstatus honorer mengamuk di kantor Bupati dan kantor DPRD Loteng, kemarinPasukan pengawal perda ini kesal dan kecewa lantaran nasib mereka masih menggantung hingga akhir tahun 2011.

Sebagai bentuk kekesalan atas sikap pemerintah selama ini,  Pol PP memecahkan kaca meja di ruang tunggu asisten Setda Loteng

BACA JUGA: Target 30 Persen Camat Perempuan

Selain itu,  puluhan honorer merusak sejumlah bak sampah dan vas bunga di DPRD Loteng
Perusakan bak sampah di DPRD Loteng terjadi karena saat puluhan honorer akan menyuarakan aspirasinya ke DPRD Loteng, mereka tidak bertemu dengan seorang pun para wakil rakyat

BACA JUGA: Jalan Tol Bali Mulai Dibangun



Sebelum meninggalkan kantor DPRD Loteng, honorer Pol PP merusak beberapa benda yang ada di depan kantor dewan
Setelah itu,  puluhan hohorer bergegas ke kantor Bupati Loteng

BACA JUGA: Batam Sempat Rusuh, Kapolda Kepri Akui Gagal

Disana mereka ditemui Asisten I Setda loteng LM DanialKarena jawaban dari Asisten I Setda Loteng kurang memuaskan,  oknum  honorer Pol Pp nekat memecahkan kaca  meja di ruang tunggu asisten

Usai mendapat penjelasan dari asisten I Setda Loteng,  honorer Pol PP kembali mendatangi kantor DPRD Loteng.  Akhirnya, mereka bertemu dengan H Karim Abdurrahim dan Syamsul QomarDalam pertemuan ini,  DPRD Loteng akhirnya mengundang pihak eksekutif yang diwakili Asisten I Setda loteng LM Danial dan Asisten III Setda Loteng HM Nursiah untuk berbincang dengan puluhan honorer Pol PP.

Koordiantor aksi Kurnia Budi mengatakan, selama ini Pol PP cukup sabar menanti kejelasan nasibnyaSK maupun gaji yang ditunggu tidak kunjung datangPadahal  tahun 2011 sudah mau berakhir.
Beberapa waktu lalu, Bupati Loteng sempat memberikan jaminan kalau Pol  PP merupakan bagian dari honorer yang akan dipertahankan

Namun ternyata,  sekarang pemerintah berbicara lainHonorer yang akan dipertahankan adalah honorer yang tidak bertentangan dengan PP 48 tahun 2005.  Tidak memandang apakah statusnya honorer tenaga teknis maupun tenaga administrasi. 

"Kami ingin semua honorer di Pol PP dipertahankanApapun caranya.  Sebab di Pol PP ada bahkan banyak honorer yang diangkat di atas tahun 2005,"terangnya.

Jika Pol PP tidak dipertahankan, Kurnia Budi meminta Pemkab Loteng meninjau kembali data honorer yang akan dipertahankanTerutama honorer 226  yang berkasnya telah dikirim masuk dalam database.  Di dalam 226 tersebut, terdapat honorer yang bertentangan dengan PP 48

Diangkat setelah PP 48 diberlakukan namun ternyata bisa masuk dalam pendataan atau menjadi bagian honorer yang akan dipertahankan pemerintahHonorer Pol PP Lainny L Toni menyampaikan, pemerintah harus merespons keinginan semua honorer Pol PP untuk bisa bertahan

Kalau tidak,  Toni berjanji akan datang dengan jumlah massa yang lebih besar.   Honorer Pol PP  sudah cukup lelah menanti dan menunggu janji pemerintahNamun ternyata, nasib  Pol PP honorer tidak jelas hingga saat ini.

Sementara itu Asisten III Setda loteng HM Nursiah mengatakan, tuntutan yang dilayangkan Pol PP sedang dalam proses pembahasanPemerintah baru akan mengumumkan sikap  resmi terkait keberadaan Pol PP pada 31 desember mendatang.

"Nanti saya yang akan datang ke kantor Pol PP untuk mengumumkan hasil keputusan pemerintah terkait honorer Pol PPJawaban paling telat diberikan pada 31 Desember mendatang," terangnya.

Menyikapi persoalan honorer di Pol PP, Pemkab Loteng menyiapkan dua alternatifPertama, Pol PP di out shorching-kan kepada pihak ketigaKemudian alternatif kedua adalah,  honorer  Pol PP disebar ke kecamatan dan desa.   Gaji honorer Pol PP dibayar instansi tempatnya bekerja.(aji)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Mulai Serbu Bandara Supadio


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler