Status Longsor di Bandung Barat Segera Naik Jadi Tanggap Darurat

Senin, 25 April 2016 – 20:53 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - NGAMPRAH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan segera menaikkan status bencana menjadi tanggap darurat banjir bandang dan tanah longsor. Keputusan ini menyusul perkembangan kondisi area terdampak longsor di Sindangkerta dan Cililin yang menyebabkan terputusya akses tiga jembatan pada Rabu (20/4) lalu.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD KBB Dicky Maulana menuturkan, berdasarkan laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD KBB longsor masih terus mengancam dua daerah itu sampai sekarang. Sehingga memerlukan bantuan secepatnya.

BACA JUGA: Gara-gara Dosa Ini Ridwan Kamil Pecat Tiga Anak Buahnya

“Kita sudah membuat surat pernyataan tanggap darurat banjir bandang di desa Wangunsari Kecamatan Sindangkerta dan desa Rancapanggung Kecamatan Cililin, untuk segera dinaikan statusnya menjadi tanggap darurat,” tutur Dicky saat ditemui di ruang kerjanya, Ngamprah, Bandung Barat, Jawa Barat, siang tadi.

Dia mengatakan, surat pernyataan tersebut masih dalam proses pengajuan, dan masih harus mendapatkan persetujuan dari Kepala BPBD dan Bupati Bandung Barat. Langkah ini diambil agar dapat mencairkan dana tidak terduga (DTT) untuk membiayai penanggulangan secepatnya.

BACA JUGA: Kasus Kredit Fiktif, Notaris dan Pegawai BPN Jadi Tersangka

Untuk pembangunan jembatan sendiri, dirinya mengatakan nanti akan kembali dikordinasikan dengam Dinas terkait yakni Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan (DBSMP) KBB.

“Nanti apabila sudah keluar pernyataan tanggap darurat kita akan kordinasikan dengan dinas terkait, sehingga akan diketahui jumlah biaya yang diperlukan untuk membangun kembali jembatan dan juga untuk mencegah kembali jembatan roboh itu ada tim teknisnya,” ujarnya.

BACA JUGA: Cara PLN Dukung Energi Baru Terbarukan di Kalimantan

Sedangkan untuk upaya penanganan, Dicky mengatakan saat ini pihaknya telah membangun jembatan penyebrangan darurat bagi warga untuk digunakan sementara. “Saat ini upaya penanganan sementara kita membangun jembatan sementara, seperti untuk yang di kampung Pabuaran desa Wangunsari, kita telah membuat jembatan rakit dengan menggunakan drum yang diikat sehingga jadi jembatan dengan tali yang terbentang sebagai pegangan untuk sementara,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada warga agar pada saat terjadi hujan deras untuk tidak melewati jembatan-jembatan penghubung sementara tersebut atau mendekati sungai, karena ditakutkan akan terjadi banjir bandang kembali. (bie/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Walhi Dukung Program Desa Ekologi Kementerian DPDTT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler