KEDIRI - Sejumlah pengungsi di lokasi penampungan balai desa Tawang, Wates, kemarin menyusul ratusan pengungsi yang sudah pulang sejak Selasa (18/2) lalu. Mereka nekat pulang sekitar pukul 13.30 usai makan siang.
Pantauan Radar Kediri (Grup JPNN), sekitar 200 pengungsi yang hingga kemarin masih ada di balai desa Tawang mulai berangsur pulang usai makan siang pukul 13.00.
Ratusan orang yang terdiri dari ibu-ibu, anak-anak, dan sejumlah pria ini pulang dengan mengendarai motor mereka. Sebagian lainnya pulang dengan menggunakan truk yang disiapkan oleh pihak kelurahan Sugihwaras.
Siti, 46, salah satu pengungsi mengatakan mereka sepakat pulang karena mendengar status gunung Kelud yang semula awas sudah turun menjadi siaga. "Kondisinya sudah aman, ya kami pulang," kata perempuan asal desa Sugihwaras ini.
Lebih lanjut Siti mengatakan, dia dan para pengungsi kompak pulang karena ingin mengetahui kondisi rumah mereka. Sejak erupsi Kelud Kamis (20/2) lalu, ibu dua anak mengaku belum melihat rumahnya. Makanya, dia mengaku senang begitu mendengar kabar penurunan status Kelud kemarin.
Walaupun belum ada instruksi pemulangan dari tim satlak penanggulangan bencana, ratusan pengungsi itu memilih pulang sendiri-sendiri sambil menenteng beberapa kardus bantuan yang didapat. Mulai mi instan, air mineral, baju layak pakai, dan sejumlah bantuan lainnya.
Di antara para pengungsi yang mayoritas merupakan warga desa Sugihwaras, Ngancar itu tampak kepala desa Ngancar, Sukemi yang mengarahkan warganya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (18/2) lalu ratusan pengungsi di balai desa Segaran dan balai pamitran gereja GKJW Segaran juga pulang ke rumah masing-masing. Akibatnya, dua lokasi penampungan yang ditempati oleh warga desa Sempu, Ngancar itu sepi penghuni.
Pemandangan serupa kemarin terlihat di balai desa Tawang usai kepulangan para pengungsi. Disana hanya terlihat beberapa relawan yang ikut sibuk berkemas.
Terpisah, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Heriyadi yang dikonfirmasi terkait kepulangan para pengungsi mengaku sangat menyayangkan. Sebab, hingga kemarin status Kelud masih tetap awas. Belum dinyatakan turun menjadi siaga.
BACA JUGA: Desak Kanwil Kemenag Dampingi Korban PT Azizi Lapor Polisi
"Tadi kami mendatangi warga dan mereka mengaku sudah mendapat informasi tentang penurunan status Kelud. Padahal, status Kelud belum diturunkan," kata Heriyadi.
Melihat gelombang kepulangan warga dari pengungsian, Heriyadi mengaku sudah menghimbau warga agar kembali ke pengungsian. Tetapi warga menolaknya. Makanya, kemarin satlak penanggulangan bencana meminta agar para pemuda di sejumlah desa di lereng Kelud membentuk pengamanan desa.
"Hingga malam ini (tadi malam, red) kami masih menempatkan personel disana," imbuh Heriyadi. (ut)
BACA JUGA: Usai Pulang Urus Warisan, Syamsul Arifin Kritis
BACA JUGA: 6.697 Honorer K2 Aceh Lulus CPNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger, Warga Serang Babi Ngepet
Redaktur : Tim Redaksi