Stephen Hawking Berburu Alien, Siapkan Rp 1,3 Triliun

Rabu, 22 Juli 2015 – 07:45 WIB
Stephen Hawking saat presentasi di London. (Matt Dunham/AP Photo)

jpnn.com - BAGI Stephen Hawking, tidak ada yang lebih menarik selain alien. Kehidupan di luar bumi dan makhluk hidup selain manusia yang menghuni jagat ini akan selalu mengusik perhatian pakar kosmologi asal Inggris tersebut.

Karena itu, setelah serangkaian proyek perburuan alien yang sudah berlalu, dia menghadirkan Breakthrough Initiatives.

BACA JUGA: Galaxy Tab A Berukuran 9,7 Inci Ramaikan Pasar Tablet

’’Di alam semesta yang tidak terbatas ini, pasti ada kehidupan lain,’’ kata Hawking saat meluncurkan proyek supermahal terbarunya di Royal Society Science Academy di Kota London Senin waktu setempat (20/7).

Ilmuwan 73 tahun itu optimistis proyek berburu alien kali ini akan menuai sukses. Dia yakin, selain manusia yang menghuni planet bumi, ada kehidupan lain yang dijalani makhluk hidup nonmanusia.

BACA JUGA: Samsung Kembangkan Galaxy S Usai Luncurkan Galaxy S6 dan S6 Edge

Jika prediksinya salah, Hawking pun tidak akan rugi. Sebab, setidaknya dia pernah berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang selalu muncul di benaknya itu. Yakni, adakah kehidupan di luar sana?

’’Tidak ada pertanyaan yang lebih besar dari itu. Kini tiba waktunya untuk mencari jawabannya. Mencari tahu tentang kehidupan di luar planet bumi,’’ papar pria yang mengidap amyotrophic lateral sclerosis (ALS) itu.

BACA JUGA: 2 Fitur Terbaru WhatsApp, Like dan Mark as Unread

Dalam proyek terbarunya itu, Hawking menggandeng Yuri Milner. Pengusaha asal Rusia yang menjadi salah seorang miliarder di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS), itu menjadi penyandang dana.

Kabarnya, proyek perburuan alien yang memanfaatkan dua teleskop terbesar dunia itu bakal menelan dana hingga sekitar USD 100 juta (setara dengan Rp 1,3 triliun).

Selain termahal, Breakthrough Initiatives akan menjadi proyek perburuan alien paling tenang sekaligus paling serius. Itu terjadi karena Hawking tidak menggunakan metode perburuan biasa seperti mengirimkan sinyal atau meneriakkan kode, tetapi mengamati.

Dia akan memanfaatkan Green Bank Observatory di Negara Bagian West Virginia, AS, dan Parkes Observatory di Negara Bagian New South Wales, Australia.

Teleskop terbesar dunia yang bisa digerakkan ke segala arah di Green Bank Observatory akan mulai digunakan oleh tim Breakthrough Initiatives pada Januari mendatang. Demikian juga, teleskop supersensitif yang berada di Parkes Observatory. Selain itu, Hawking bakal memanfaatkan Lick Observatory yang berada di California.

Teleskop di Lick Observatory punya kemampuan paling bagus untuk menangkap transmisi sinar laser dari luar angkasa. Dipastikan, mulai tahun depan para ilmuwan akan menghabiskan waktu berjam-jam di tiga lokasi pengamatan luar angkasa tersebut. ’’Penelitian ini akan membutuhkan waktu minimal 10 tahun untuk mengamati angkasa,’’ kata Milner.

Taipan teknologi yang pernah mendalami ilmu tentang luar angkasa untuk program doktornya itu menyatakan sangat antusias menyambut perburuan alien kali ini.

’’Memanfaatkan teknologi, dalam waktu sehari, kami akan bisa mengumpulkan lebih banyak data ketimbang yang bisa diperoleh dalam proyek lain selama setahun,’’ sumbar pria berkepala plontos tersebut.

Nanti Galaksi Bima Sakti dan sedikitnya 100 galaksi yang lain di sekitarnya akan menjadi fokus perburuan Hawking dan timnya. Selain Milner, Breakthrough Initiatives melibatkan Martin Rees dan beberapa ilmuwan lain. Mereka, menurut Milner, tidak terlalu berharap akan menemukan alien yang jauh lebih pintar dan lebih beradab ketimbang manusia.

’’Ini pertaruhan yang sungguh sangat besar. Tetapi, imbalannya pun akan sebanding. Bahkan, bila kemungkinan suksesnya proyek ini minimal sekalipun, kami akan mendapatkan sangat banyak ilmu,’’ papar Rees yang seorang astronom itu.

Tetapi, dengan ditemukannya banyak planet mirip bumi, dia yakin bakal menemukan alien atau setidaknya ’’sesuatu’’ di luar tata surya nanti.

Proyek teranyar Hawking ini akan memiliki sensitivitas 50 kali lipat ketimbang serangkaian perburuan alien yang lain. Area pengamatannya pun, menurut Rees, bakal jauh lebih luas. Yakni, sekitar 10 kali lipat dari cakupan area sebelumnya.

Para pakar itu berjanji akan memublikasikan setiap detail yang mereka temukan. Dengan demikian, publik bisa langsung menindaklanjuti temuan tersebut secara pribadi. (AFP/theguardian/hep/c4/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Andromax Qi, Siap Diadu Bareng Smartphone di Bawah Harga Rp


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler