Steven Kandouw Gagal Paham & Salah Jawab Pertanyaan Elly Lasut di Debat Pilgub Sulut

Kamis, 10 Oktober 2024 – 19:40 WIB
Steven Kandouw calon nomor urut tiga pada Pilgub Sulut saat tampil dalam debat politik. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, MANADO - Dalam debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut) 2024 terjadi momen menarik yang menunjukkan ketajaman dan pengalaman Elly Engelbert Lasut dalam memahami isu-isu penting bagi Sulut.

Calon Gubernur nomor urut 2, Elly Lasut, melontarkan pertanyaan mendalam terkait permasalahan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata dan tambang di Minahasa Utara.

BACA JUGA: Sosok Peduli Budaya, Elly Lasut Dapat Dukungan untuk Menang di Pilkada Sulut

Namun, Steven Kandouw, calon nomor urut 3, justru gagal memahami inti dari pertanyaan tersebut dan memberikan jawaban yang keliru.

Elly Lasut, yang dikenal memiliki visi strategis untuk Sulut, mengangkat isu keterlambatan realisasi KEK pariwisata dan buruknya pengelolaan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). Dia menekankan pentingnya memilih prioritas antara penanganan pertambangan atau pengembangan kawasan pariwisata yang hijau.

BACA JUGA: Sukses Membangun Talaud, Elly Lasut Figur Tepat Memimpin Sulut

"Bukankah ini bagian yang tarik-menarik bahkan tolak-menolak? Sehingga apa langkah saudara? Mana yang harus diatasi lebih dulu, apakah penanganan pertambangan atau kawasan ekonomi khusus pariwisata?" tanya Elly dengan penuh ketegasan.

Steven Kandouw malah menjawab dengan pernyataan bias dan tidak tegas. Steven mengatakan bahwa kedua sektor, yaitu pariwisata di Likupang dan pertambangan di Minahasa, dapat dijalankan bersamaan. Ia berpendapat bahwa selama regulasi dipatuhi dan masyarakat dibantu, tidak ada masalah dalam menjalankan keduanya.

BACA JUGA: Merangkul Masyarakat, Elly Lasut Diterima Semua Kalangan untuk Jadi Gubernur Sulut

Namun, jawaban tersebut mendapat tanggapan dari Elly Lasut. Menurut Elly, jawaban Steven Kandouw mengabaikan konflik yang ada antara isu pariwisata dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan. Isu longsor, banjir, dan kerusakan alam tidak sejalan dengan upaya mempromosikan kawasan pariwisata yang hijau.

"Konsep yang saya harapkan adalah green economy dengan solusi tebang pilih dan reboisasi. Ini memungkinkan pertambangan tetap berjalan tanpa mengorbankan kelestarian alam serta keindahan kawasan wisata," ujar Elly Lasut.

Elly menambahkan bahwa promosi wisata Minahasa Utara tidak akan berhasil jika kawasan tersebut rusak oleh aktivitas pertambangan yang tidak terkendali.

Menurutnya, solusi yang berkelanjutan harus diutamakan agar kedua sektor tersebut tidak saling bertabrakan. (cuy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elly Lasut-Hanny Joost Pajouw Dinilai sebagai Paslon Terkuat di Pilkada Sulut 2024


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler