Steven Seagal Latih Respons Kekerasan Senjata

Senin, 11 Februari 2013 – 05:02 WIB
PHOENIX - Aktor laga Steven Seagal, tak hanya piawai menjatuhkan penjahat dan teroris dalam film. Bintang film Under Siege itu juga punya aktivitas lain dalam penegakan hukum. Sabtu lalu (9/2) pemegang sabuk hitam Dan VII dalam olahraga bela diri Aikido itu melatih relawan dalam menggunakan senjata api untuk melindungi sekolah saat terjadi insiden penembakan.

Sherif (penegak hukum wilayah di AS, Red) di Maricopa County, sebuah wilayah di Negara Bagian Arizona, punya gagasan baru untuk mengantisipasi kekerasan bersenjata di sekolah. Yakni, membentuk kelompok sukarelawan untuk melindungi siswa agar nyaman belajar di sekolah. Untuk melatih para relawan tersebut dalam menggunakan senjata, dihadirkan Steven Seagal.

Sherrif Joe Arpaio menunjuk Seagal melatih para relawan Maricopa County di sebuah sekolah di Fountain Hills, pinggiran Phoenix. Pelatihan itu dibuat senyata mungkin dengan menghadirkan para siswa yang berakting ketakutan saat menghadapi ancaman penjahat.

Seagal pun mengajari 48 relawan berbagai aspek dalam merespons aksi penembakan. Termasuk, menggeladah dari ruang ke ruang dan mengevaluasi hasilnya. "Saya berada di sini untuk melatih relawan menggunakan senjata api dan ilmu bela diri sehingga membantu mereka merespon cepat dan membantu anak-anak," papar pemilik nama lengkap Steven Frederic Seagal, 60, itu.

Di luar aktivitas film, saat ini Seagal juga tercatat sebagai wakil kepala Kantor Sherif Jefferson Parish, Negara Bagian Louisiana. Arpaio, yang menyebut diri sebagai sherif paling tangguh di AS, menugaskan para relawan tersebut untuk berpatroli ke sekolah-sekolah. Itu dilakukan pasca-penembakan dan pembantaian 20 siswa dan enam orang dewasa di SD Sandy Hook di Kota Newtown, Connecticut, Desember tahun lalu.

Relawan yang berhasil dilatih dan memenuhi syarat untuk mengoperasikan senjata semahir polisi, bisa melakukan intervensi jika terjadi ancaman terhadap nyawa orang lain. Agar pelatihan itu seperti aslinya, digunakan senjata mirip aslinya, namun hanya meninggalkan noda warna ketika mengenai sasaran.

"Penting untuk melindungi anak-anak kita dan seluruh staf sekolah. Kami perlu melakukannya dengan perangkat apapun yang kami punya,"ujar Rick Velotta, pensiunan manajer yang mengikuti pelatihan tersebut. (RTR/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandra Dewi Dua Kali Imlek tanpa Pacar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler