Stok Aman, Tak ada Alasan Harga Daging Sapi Naik

Selasa, 19 Desember 2017 – 22:54 WIB
Ilustrasi daging sapi. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyatakan, ketersediaan daging sapi/kerbau secara nasional menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 aman, bahkan surplus sebanyak 19.261 ton.

“Dengan ketersediaan daging sapi yang cukup, seharusnya harga daging sapi stabil dan tidak ada alasan untuk harga naik," ucap I Ketut Diarmita.

BACA JUGA: Musim Paceklik, Halmahera Utara Panen Padi Setiap Hari

Menurut I Ketut, berdasarkan prognosa kebutuhan daging sapi saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 sebanyak 50.479 ton, sedangkan ketersediaannya sebanyak 69.740 ton.

Ketersediaan daging tersebut berasal dari sapi lokal siap potong sebanyak 29.602 ton (setara 173.987 ekor), sapi siap potong ex-impor sebanyak 11.003 ton (setara 55.293 ekor), stok daging sapi di gudang importir sebanyak 11.200 ton dan stok daging kerbau di Bulog 17.935 ton, data per 8 Desember 2017.

BACA JUGA: Musim Paceklik, Panen Padi di Kotawaringin Melimpah

“Dalam menghadapi hari besar keagamaan, yang biasa kami antisipasi adalah kenaikan harga di tingkat pedagang dan pengecer. Untuk itu Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Satgas Pangan melakukan pengawasan distribusi untuk mengantisipasi penimbunan bahan kebutuhan pokok, termasuk daging sapi," tutur dia.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk antisipasi kelancaran distribusi khususnya ke-8 (delapan) provinsi yang merayakan Natal, yaitu: Papua, Papua Barat, Maluku, Sulut, Sumut, NTT, Kalbar dan 2 (dua) provinsi terdampak erupsi Gunung Agung (Bali dan NTB)”, ungkap I Ketut Diarmita.

BACA JUGA: Kebijakan Tanam 1 Juta Hektare Sudah Tepat

I Ketut menyampaikan, untuk mengantisipasi gejolak harga di lapangan, Ditjen PKH melalui Petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) juga melakukan pemantauan harga di tingkat produsen dan pengecer berkoordinasi dengan Kemendag.

Adapun daging yang beredar di masyarakat saat ini ada dua macam, yaitu daging segar dan daging beku.

“Harganya pun berbeda-beda tergantung dari jenis dan potongan daging yang berkisar antara Rp. 65-120 ribu," jelas I Ketut Diarmita.

Sementara, Fini Murfiani Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) harga daging sapi segar (lokal) sepanjang tahun 2017 stabil di harga kisaran Rp. 110-120 ribu per kg.

Menurutnya, berdasarkan informasi perkembangan harga yang dia himpun dari Petugas PIP di daerah sentra produsen disebutkan bahwa harga sapi hidup pada Minggu ke II Desember dibandingkan dengan minggu I Desember 2017 relatif stabil Rp.44.500,- per berat hidup.

“Harga daging sapi segar untuk jenis paha belakang di tingkat eceran juga masih stabil di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur berkisar Rp. 119.000-Rp 120.000 per kg, sedangkan di DKI Jakarta harga daging jenis paha belakang masih stabil Rp. 119.500 per kg”, ungkap Fini Murfiani.

Lebih lanjut disampaikannya, harga daging has luar di beberapa Pasar di DKI Jakarta masih cukup stabil pada seminggu terakhir tanggal 11-18 Desember 2017 dengan harga terendah Rp. 110.000 per kg di Pasar Cengkareng dan tertinggi Rp. 130.000 per kg di Pasar Jatinegara. Sedangkan di Pasar Senen harga juga masih cenderung stabil dengan harga Rp. 110.000 per kg.

“Rata-rata harga daging sapi per tanggal 18 Desember 2017 di daerah sentra konsumen di Indonesia masih stabil Rp.120.000 per kg, di DKI Jakarta stabil Rp. 119.500 per kg”, ujar Fini Murfiani. “Sedangkan untuk harga daging beku telah ditetapkan oleh Kemendag dengan harga acuan penjualan di konsumen yaitu 80 ribu”, tambahnya.

Fini Murfiani juga menyampaikan, berdasarkan laporan dari Petugas PIP Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta yang diterima siang hari ini tanggal 18 Desember 2017 bahwa harga daging sapi khususnya daging has luar di DKI Jakarta masih relatif stabil.

“Hasil pemantauan PIP di Pasar Minggu, Pasar Senen dan Pasar Kramat Jati diperoleh informasi bahwa harga daging sapi lokal masih sekitar 115.000/kg, harga tersebut masih sama dengan harga pada November 2017. Harga ini masih normal dibandingkan dengan harga tahun lalu pada bulan November dan pertengahan Desember 2016," terang dia.

Untuk ketersediaan daging sapi di DKI, Juned Rusmargono, Senior Manager PD Dharmajaya menyampaikan, kebutuhan menjelang natal dan tahun baru masih sangat aman dan terkendali.
“Kenaikan kebutuhan di bulan Desember 2017 untuk Natal dan tahun baru tidak terlalu signifikan, yaitu dibawah 6%”, ungkap Juned.

Menurutnya, jika kebutuhan rata-rata DKI 650 ekor per hari, maka kebutuhan sepanjang bulan Desember 2017 sebanyak 20.670 ekor. Lebih lanjut dijelaskannya, untuk memenuhi kebutuhan bulan Desember 2017, ketersediaan (stock) di RPH cakung saja sekitar 33.416 ekor, dengan pemasukan sebanyak 1.872 ekor dan pemotongan 1.810 ekor.

“Secara umum untuk data pemotongan di RPH DKI Jakarta (Cakung, Pulo Gadung, Semanan dan Cilangkap) diprediksi kebutuhan bulan Desember sampai dengan minggu ke 3 tahun 2017 adalah sebanyak 5.657 ekor, sedangkan minggu ke 4 dan 5 sebesar 5.891 ekor," kata Juned.

“Jadi ketersediaan daging sapi DKI Jakarta dijamin cukup, apalagi ditambah dengan daging sapi dan daging kerbau impor yang sebagian besar dipasarkan di Jakarta”, tandasnya.

Lebih lanjut Juned menyampaikan, daging sapi yang berasal dari jenis rumpun sapi Bali asal NTT untuk jenis daging Has harga tertinggi Rp. 135.000 dan terendah Rp. 120.000 per kg. Sementara daging jenis paha belakang harga tertinggi Rp. 99.500 dan terendah Rp. 98.000 per kg. Untuk jenis daging tetelan harga tertinggi Rp. 80.000 per kg dan terendah Rp. 70.000 per kg.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Paceklik, Panen Padi di Pandeglang Tetap Melimpah


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler