KUPANG-Rencana kenaikan tarif bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini ramai diwacakan santer membuat warga Kota Kupang panik. Bagaimana tidak, antrian warga untuk mendapatkan BBM di beberapa SPBU di Kota Kupang beberapa hari belakangan terus bertambah.
Menyikapi persoalan itu, Walikota Kupang, Daniel Adoe didampingi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kota Kupang kembali menghimbau warga Kota Kupang untuk tetap tenang.
Kepada koran ini, Walikota Kupang meminta warga Kota Kupang untuk tidak harus rela mengantri BBM di SPBU. Senada dengan Walikota Kupang, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kota Kupang, Erwin Fanggidae kepada koran ini juga kembali meminta warga untuk tidak panik karena stok BBM di Kota Kupang sama sekali tidak ada pengurangan dari pertamina.
"Kondisi kepanikan warga Kota Kupang itulah yang membuat beberapa SPBU di Kota Kupang ramai karena warga nekad mengantri BBM," tegas Erwin.
Dijelaskan kurangnya pasokan BBM di SPBU Oebufu terjadi karena kurang adanya koordinasi antara pemilik SPBU dengan pihak pertamina saat itu. SPBU Oebufu, kata Erwin, beberapa hari lalu memang sempat mengalami kekurangan akibat distribusi BBM dari Pertamina masih tertahan. Menurut dia, kapal pembawa BBM baru melakukan pembongkaran BBM di perlabuhan sejak Sabtu hingga minggu pagi.
Setelah pembongkaran BBM, kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kota Kupang, tahap berikutnya adalah melakukan pendiaman atas BBM yang baru dibongkar itu agar air serta benda- benda lain yang ada dalam BBM bisa terpisah.
Setelah pendiaman BBM, lanjut Erwin, BBM itu langsung didistribusikan ke semua SPBU sesuai permintaan. "Stok BBM di Kota Kupang hingga saat ini tetap aman dan tidak ada masalah," lanjutnya.
Dia sendiri mengaku jika saat terjadi antrian BBM beberapa hari lalu dirinya sebagai Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kota Kupang langsung melakukan patroli dengan mendatangi semua SPBU yang ada di Kota Kupang. Sesuai pengakuan dari pemilik SPBU, lanjutnya, stok BBM di Kota Kupang masih tetap normal dan kalaupun terjadi kekurangan itu akibat keterlambatan melakukan koordinasi dengan pihak pertamina sehingga pendistribusian BBM sedikit terlambat.
Lebih lanjut Erwin mengaku jika saat ini, ada empat SPBU yang sementara renovasi ulang. Akibatnya, ujar Erwin, hanya ada beberapa SPBU saja yang beroperasi sehingga mengakibatkan konsumen kepanikan ditambah dengan pembeli BBM oleh warga yang membawa jerigen ke SPBU. (mg-10)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesimis e-KTP Capai Target
Redaktur : Tim Redaksi