jpnn.com - JAKARTA - Jaminan harga ayam pedaging tidak naik di atas lima persen tidak terbukti. Di lapangan, harga ayam pedaging malah naik dari Rp 26 ribu per-kilogram menjadi Rp 32 ribu atau sekitar 23 persen.
Seperti yang terpantau di Pasar Pondok Labu. Para pedagang menjual ayam pedaging dengan harga variasi. Mulai dari Rp 37 ribu hingga Rp 42 ribu, tergantung berat ayamnya.
BACA JUGA: Dorong Pertumbuhan, Genjot Perdagangan Antarpulau
"Ini yang ukuran 1,4 kilo harganya Rp 37 ribu. Kalau yang 1,8 kilo Rp 40 ribu," kata Sutarni, pedagang ayam di Pasar Pondok Labu, Kamis (18/6).
Sementara di rumah potong ayam, penjualannya sistem ekor. Menurut Hendri, pemilik rumah potong ayam di kawasan Lebak Bulus, harga ayam mengalami kenaikan karena stoknya kurang.
BACA JUGA: Suhu Kering El Nino Perpanjang Kemarau, Ancam Pertanian
"Ini kenaikannya bukan karena permainan kandang, tapi memang stoknya tidak ada. Saya sampai cari ke suplier di Depok, tapi jumlahnya sedikit," kata pria berperawakan sedang ini.
Dia menyebutkan, harga ayam pedaging naik di atas 10 persen. Kenaikan ini selain karena permintaan meningkat, pasokannya kurang. Saat ini banyak peternak yang belum panen.
BACA JUGA: Sambut Ramadan, Bukalapak Siap Antar Bawang, Cabe, Buah
"Yang dijual sekarang hasil panen terakhir. Nah sekarang peternaknya mulai lagi untuk dipanen menjelang Lebaran nanti. Biasanya ayam sudah bisa dipanen kalau usianya sudah 30 hari," tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parlemen dan YLKI Dukung Perpres Ketahanan Pangan
Redaktur : Tim Redaksi