Stok Minyak Goreng Satu Harga Menipis, Pemprov DKI Minta Pedagang Lakukan Ini

Selasa, 25 Januari 2022 – 11:39 WIB
Pemprov DKI meminta kepada pedagang ritel modern agar hanya menjual minyak goreng dua liter untuk satu pembeli. Ilustrasi rak minyak goreng kosong: Elvi R/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mak-mak di DKI Jakarta mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng satu harga di ritel modern.

Minyak goreng satu harga digulirkan Kementerian Perdagangan mulai (19/1) dengan harga Rp 14 ribu per liter.

BACA JUGA: Mak-Mak Panic Buying, YLKI Sebut Pemerintah Salah Strategi Urus Harga Minyak Goreng

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan pihaknya telah meminta kepada pedagang ritel modern agar hanya menjual minyak goreng dua liter untuk satu pembeli.

Hal ini untuk menghindari pembelian berlebih dan agar semua pembeli mendapatkan minyak goreng.

BACA JUGA: Minyak Goreng Murah Belum Masuk Pasar Rakyat, Pedagang Rugi, Jualan Enggak Laku

“Mengimbau kepada para pelaku ritel modern yang memiliki stok minyak goreng agar menerapkan pembatasan penjualan minyak goreng yaitu maksimal sebanyak dua liter per orang,” ucap Ratu saat dihubungi, Selasa (25/1).

Meski begitu, permintaan ini tak serta merta langsung diterapkan oleh pedagang karena adanya kendala di lapangan

Selain itu, Dinas PPKUKM bersama Kementerian Perdagangan juga disebut telah melakukan Operasi Pasar Minyak Goreng pada tanggal 14 hingga 19 Januari 2022 di lima Wilayah Kota Administrasi DKI.

“Dinas PPKUKM juga telah melakukan monitoring dan pengawasan di lapangan agar kebijakan dari pemerintah pusat bisa berjalan dengan baik,” kata dia.

Dia mengaku Dinas PPKUKM bersama pemerintah pusat bakal memastikan stok minyak goreng di pasaran dapat terpenuhi selama 6 bulan ke depan dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pempus.

Adapun, berdasarkan data infopangan.jakarta.go.id, harga minyak goreng di pasar-pasar di DKI Jakarta pada 25 Januari adalah Rp 19.511 per kilogram.

Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) menyatakan stok minyak goreng satu harga makin menipis

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menduga ada strategi yang salah dalam intervensi pemerintah menurunkan harga minyak goreng.

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menyebut hal itu menyebabkan perilaku panic buying yang dilakukan konsumen dalam membeli minyak goreng satu harga.

"Tidak menukik pada hulu persoalan yang sebenarnya, yakni adanya dugaan praktik kartel di pasar minyak goreng," ujar Tulus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (25/1). (mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler