jpnn.com - CIREBON - Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium di beberapa SPBU di Kota Cirebon terpantau kosong, Jumat (22/8). Penyebabnya, kuota tidak dapat mencukupi kebutuhan dan terlambatnya pasokan dari Pertamina.
Pantauan Radar Cirebon, di SPBU di Jl Dr Cipto Mangunkusumo dan Jl Brigjen Dharsono mengalami kekosongan premium sejak Rabu (20/8) malam. Pengendara kendaraan baik roda dua dan empat yang masuk ke area SPBU nampak kecewa, karena tidak dapat mengisi BBM kendaraan dan terpaksa harus keluar dan mencari SPBU terdekat.
BACA JUGA: Cepat Basi, Raskin Berkutu Dikembalikan Warga
"Dari Rabu malam sudah kosong, nggak ada stok. Baru ada lagi hari ini (Kamis, red) jam sebelas siang," ujar Ruslani, salah satu petugas SPBU di Jl Dr Cipto Mangunkusumo.
Hal senada juga terjadi di SPBU Jl Brigjen Dharsono By Pass Kota Cirebon. Di SPBU ini, tak hanya BBM jenis premiun saja yang stoknya kosong, jenis solar pun tak ada. "Udah dua hari stoknya sedikit, mungkin kuotanya dibatasi," ujar Ujang, petugas SPBU.
BACA JUGA: Rumah Ayah Dua Anak Ini Terbakar Saat Ngelamar Kerja
Kelangkaan BBM jenis premium dan solar tersebut membuat sejumah warga di Kota Cirebon terpaksa membeli BBM jenis pertamax meski harganya lebih mahal.
Salah seorang warga Kesambi, Yudi, 41, mengaku terpaksa harus membeli pertamax karena bensin yang ingin dibelinya sudah habis sejak pagi hari.
BACA JUGA: Hilang 2 Bulan, Sugandi Tinggal Tulang Belulang
"Tadi jam delapan pagi di SPBU By Pass premium sudah kosong, karena di tangki motor sudah tidak ada bensin, akhirnya saya terpaksa isi Pertamax, meski harganya sangat mahal," katanya.
Sementara itu, warga lainnya terpaksa membeli premium eceran yang dijual para pengecer, meski harganya lebih mahal. "Saya terpaksa membeli bensin eceran, sebab stok di SPBU sudah habis," kata Ningsih (32), seorang pemilik kendaraan sepeda motor.
Terpisah, Pengawas SPBU By Pass, Rian menjelaskan, biasanya dirinya mendapatkan kuota 24 KL untuk premium dan 8 KL untuk solar. Tetapi, kemarin dirinya sama sekali tidak mendapatkan pasokan. Tak hanya itu, Pertamina juga belum memberikan kepastian pengiriman.
"Dalam beberapa hari terakhir kami memang sudah mendapatkan pesan singkat mengenai adanya pembatasan penjualan BBM bersubsidi. Pesan itu berisi agar seluruh SPBU menyiapkan spanduk atau tulisan kuota premium habis, tersedia pertamax," katanya.
Rian mengaku tak mengetahui kebijakan ini akan berakhir. Bahkan, tidak menutup kemungkinan BBM bersubsidi akan mengalami kenaikan harga. "Belum tahu kebijakan ini sampai kapan, yang jelas kami sekarang sangat sulit mendapatkan pasokan," tukasnya. (mik/mas/jml)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DP Dimutilasi, Polisi Serahkan Berkas ke Kejari
Redaktur : Tim Redaksi