Stok Vaksin Rabies Aman

Antisipasi Libur Panjang Natal dan Tahun Baru 2010 di Bali

Jumat, 25 Desember 2009 – 10:06 WIB
DENPASAR - Pengalaman kekosongan stok vaksin anti rabies atau VAR di saat libur panjang Galungan dan Kuningan, serta hari raya Idul Fitri beberapa bulan yang lalu benar-benar membuat Dinas Kesehatan Bali lebih waspadaLembaga yang bermarkas di Jalan Melati, Denpasar, itu pun kini mulai menyiapkan stok VAR terkait libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru) nanti.

Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr

BACA JUGA: Terbentur Dewa Ruci

Nyoman Sutedja, MPH
saat dikonfirmasi Kamis (24/12) kemarin mengatakan pihaknya telah menyediakan 3.650 ampul VAR untuk persediaan di seluruh Bali

BACA JUGA: Jatah DAU-DAK Sulut 2010 Rp5,06 T

Daerah yang paling banyak mendapatkan gelontoran VAR adalah daerah-daerah yang tergolong rawan penyebaran virus rabies.

"Sejak minggu ini sudah mulai kami drop ke daerah-daerah
Tabanan dan Buleleng kami drop seribu ampul VAR

BACA JUGA: Disiapkan, Kantor Gubernur Papua Tengah

Sedangkan Gianyar dan RS Sanglah kami berikan 500 ampulDaerah-daerah lainnya kami bagikan rata sesuai dengan kebutuhan masing-masingDi dinas sendiri kami sudah siapkan 200 ampul untuk berjaga-jaga," jelas Sutedja.

Lebih lanjut Sutedja mengatakan, jumlah tersebut diharapkan mampu menangani kasus gigitan anjing kepada manusia hingga awal bulan Januari mendatangDengan catatan, kasus gigitan baru tidak mengalami lonjakan tajam.

"Dari hasil kalkulasi kami, jika per hari ada 25 kasus gigitan baru di seluruh Bali, stok tersebut masih akan aman sampai Januari tahun depanMudah-mudahan saja tidak ada lonjakan kasus, sehingga bisa ditangani oleh rabies centre di daerah," imbuh Sutedja.

Libur panjang natal dan tahun baru ini memang diprediksi akan terjadi kelangkaan vaksin anti rabies di BaliPasalnya pihak supplier mengakui akan terjadi keterbatasan stok VAR akibat dari terlambatnya pengiriman vaksin"Oleh karena itu kami sudah sosialisasikan kepada petugas untuk lebih selektif lagi memberikan vaksin dalam pekan-pekan iniJadi kalau memang tergolong kasus beresiko, pasti kami berikan prioritas," pungkasnya(eps/aj)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bappenas Bantu Sulbar Rp 1,2 T


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler