Untuk membukukan catatan waktu tercepat, Stoner terlihat belum ngotot. Saat pembalap lain sudah menggeber motor pada pukul 10.00 waktu setempat, dia masih diam di garasi. Baru sejam kemudian dia ikut turun ke lintasan. Dia berkeliling lintasan paling sedikit, yaitu 16 lap. Catatan waktu tercepatnya, 2 menit 1,761 detik dia bukukan pada lap kedelapan.
Stoner unggul 0,244 detik dari rekan setimnya, Dani Pedrosa. Catatan waktu Stoner itu unggul jauh dari jagoan Yamaha Factory Racing Jorge Lorenzo yang ada di urutan ketiga. Juara dunia 2010 itu terpaut lebih dari setengah detik, tepatnya 0,675 detik dari Stoner. Bahkan, rekan setim Lorenzo, Ben Spies, terpaut 1,058 detik.
Yang patut membuat lawan miris dengan kecepatan Stoner, pembalap asal Australia itu sejatinya belum menggunakan semua opsi yang disediakan kepadanya. HRC sebenarnya menyediakan sasis baru untuk Stoner maupun Pedrosa. Sasis baru itu diharapkan bisa menjadi solusi masalah chatter (getaran) yang muncul pada uji coba sebelumnya. Namun, karena masih ingin menjajal beberapa alternatif setingan yang bisa diaplikasikan di sasis lama, sasis baru itu tidak dijajal sama sekali kemarin.
?Belum saatnya kami menggunakan sasis baru, sampai kami menjajal semua kemungkinan pada sasis yang (lama) ini," kata Stoner sebagaimana dilansir Crash.
Meski unggul jauh, kecepatan Stoner kemarin sebenarnya belum maksimal. Sebab, dalam uji coba bulan lalu, Stoner mampu membukukan catatan waktu di bawah dua menit. Saat itu, tidak ada pembalap lain yang menembus catatan di bawah dua menit.
Meski belum menjajal sasis baru, dalam uji coba kemarin Stoner mencoba beberapa komponen baru. Salah satunya adalah sistem pengereman.
"Kami mencoba beberapa alternatif cakram rem. Sebelumnya kami sulit mengerem saat akan memasuki tikungan kedua, kini hal itu mulai teratas," bebernya.
Sementara itu, Yamaha mencoba untuk tidak panik meski tertinggal begitu jauh dari Repsol Honda. Lorenzo menyatakan catatan waktu tidak bisa dijadikan acuan. Sebab, uji coba terganggu oleh hujan yang turun saat sesi sedang berlangsung. Akibatnya, lintasan licin saat tes dilanjutkan saat hujan reda.
"Kami menjajal mesin yang berbeda dibandingkan uji coba sebelumnya. Sulit untuk membandingkan catatan waktu, karena kondisi lintasan sangat buruk dibandingkan dengan sebelumnya. catatan waktu saja jauh lebih lambat," jelas Lorenzo.
Hal senada diungkapkan Spies. "Para mekanik memberikan kami banyak hal untuk dicoba. Itu adalah jalan yang benar bagi kami, tidak perlu risau dengan yang dilakukan orang lain," tandasnya.
Suter-BMW Semakin Cepat
Sementara itu, harapan akan adanya daya saing claiming rule team (CRT) muncul dalam uji coba kemarin. Suter-BMW melalui Colin Edward membukukan catatan waktu paling kompetitif sejak kali pertama motor-motor CRT mulai di jajal. Edward hanya terpaut 3,749 detik dari Stoner untuk membukukan catatan waktu tercepat ke-12. Sebelumnya, tim-tim CRT tertinggal enam sampai tujuh detik.
Edward bahkan mampu lebih cepat dari Franco Battaini yang menggunakan motor prototipe tim Cardion Ducati. Battaini menggantikan Karel Abraham yang harus absen karena mengalami cedera pada uji coba sebelumnya di Jerez. (ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Melawan Dua Musuh Berat Sekaligus
Redaktur : Tim Redaksi