jpnn.com, JAKARTA - StoryChopsticks, lembaga kursus Bahasa Mandarin online, yang berbasis di Singapura menggelar pameran kreasi anak-anak, bertajuk S.P.A.C.E (StoryChopsticks Presents A Children's Exhibition).
Acara yang digelar di JHL Solitaire Gading Serpong pada Minggu, (9/1) ini, menampilkan kreasi cerita anak-anak berbahasa Mandarin pertama di dunia, yang menggambarkan persepsi mereka tentang dunia sebelum dan sesudah masa pembatasan sosialisasi/lockdown, akibat pandemi Covid 19.
BACA JUGA: Nyaris Kalah Lawan Pegawai Bank, Denny Sumargo: Ketemu di Liga, Muka Gue Disikat
Founder StoryChopsticks Yuanxin Sun menjelaskan S.P.A.C.E merupakan bentuk kebanggaan dan apresiasi kepada seluruh murid dan keluarga.
"Karya-karya yang terpampang adalah hasil gambar yang dibuat oleh para murid saat mengikuti kursus Bahasa Mandarin di StoryChopsticks," ujar Yuanxin.
BACA JUGA: Ibunda Gaga Muhammad Benarkan Anaknya Gesek ATM Laura Anna Untuk Bayar Rumah Sakit
Melalui pameran ini juga, StoryChopsticks mengajak masyarakat agar bisa melihat pandemi dari perspektif yang berbeda dari hasil kreasi kreatif anak-anak di dunia, yang memberikan masyarakat energi positif.
Yuanxin menambahkan karena pandemi ini juga, StoryChopsticks telah mengubah kurikulum pembelajaran dari offline menjadi online.
BACA JUGA: CLP Design Hadirkan Layanan Customized Furniture
“Kami percaya program kurikulum online yang kami kembangkan efektif dalam mendidik anak-anak dalam mempelajari Bahasa Mandarin. Kami juga berharap bisa membimbing mereka agar dapat lebih kreatif serta menciptakan karya yang menginspirasi,” ujarnya.
StoryChopsticks ingin menunjukkan meski anak-anak menjalani proses social distancing di rumah, mereka bisa mengekspresikan perasaan mereka melalui lukisan.
StoryChopsticks juga mengajak murid-muridnya untuk bisa terus tertawa, tetap menikmati masa tumbuh kembang mereka, dan tentunya memperluas persahabatan lewat teman kelas virtual mereka.
“Pagelaran S.P.A.C.E perdana ini akan menjadi tonggak awal dari serangkaian kegiatan offline lain yang telah kami rencanakan di tahun ini. Kami ingin mengubah persepsi mengenai pembelajaran Bahasa asing yang monoton dan membosankan, dengan metode yang dapat menumbuhkan kreativitas melalui pembelajaran Bahasa Mandarin yang kami berikan,” seru Yuanxin.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Yessy