Strategi BRI Tumbuh Berkelanjutan, dengan Targetkan Kredit 11-12 Persen Pada 2024

Jumat, 02 Februari 2024 – 09:42 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI optimistis mampu menyalurkan kredit dengan pertumbuhan agresif pada tahun ini. Foto: dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis mampu menyalurkan kredit dengan pertumbuhan agresif pada tahun ini.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan kinerja keuangan BRI full year 2023 di Jakarta (31/1).

BACA JUGA: Hive Five & BRI Dukung UMKM Naik Kelas

Seperti diketahui, hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen yoy menjadi Rp 1.266,4 triliun.

Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,4 persen yoy di sepanjang 2023.

BACA JUGA: BRI Optimistis Penjualan ORI025 Laris Manis

“Kalau sekarang BRI tumbuh kreditnya 11,2 persen, kemudian BRI ingin tetap tumbuh agresif di 2024 yakni di sekitar 11-12 persen,” ujarnya.

Terkait hal ini, Sunarso mengungkapkan strategi BRI akan tetap fokus di segmen UMKM, khususnya segmen ultra mikro. Oleh karena itu, Holding Ultra Mikro (UMi) akan tetap dijadikan sebagai sumber pertumbuhan baru.

BACA JUGA: BRI Raih Laba Rp 60,4 T, Komisi VI DPR: Luar Biasa, Programnya Konkret Sentuh Perekonomian Rakyat

Kemudian yang kedua, BRI akan tetap memastikan likuiditas cukup, kendati ketatnya likuiditas perbankan nasional dampak dari era suku bunga yang tinggi,

“BRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai, dimana tercatat LDR BRI pada akhir Desember 2023 sebesar 84,2 persen. Selain itu, BRI juga mampu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) di level memadai sebesar 27,3 persen. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai tersebut, perseroan masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik pada 2024,” imbuhnya.

Faktor lain yang mendorong optimisme perseroan menyalurkan kredit secara agresif yakni permodalan yang cukup.

“Dari sisi permodalan, saat ini CAR BRI lebih dari 27 persen, sangat mendukung kemampuan BRI menumbuhkan kredit. Sampai lima tahun ke depan pun Insyaallah tidak ada isu permodalan,” tambahnya.

Strategi lain akan dilakukan dengan kemampuan BRI mengelola risk management dengan baik.

“Jadi, BRI tetap ekspansi, tetapi dengan guide risk management yang memadai. Sudah barang tentu prinsip-prinsip ESG,” kata Sunarso.

Bukti penerapan risk management yang baik tercermin dari NPL BRI di mana hingga akhir Desember 2023 terkendali di level 2,95 persen dengan NPL Coverage sebesar 229,09 persen.

Loan at Risk (LAR) BRI tercatat sebesar 13,8 persen pada akhir Desember 2023, di mana angka ini sudah menurun signifikan apabila dibandingkan dengan LAR BRI pada posisi tertinggi saat puncak COVID di September 2020 yakni sebesar 29,8 persen.

“Kemampuan BRI dalam mengelola NPL di bawah tiga persen tersebut membuktikan prinsip risk management telah dijalankan dengan baik oleh BRI mengingat mayoritas portofolio BRI ada di segmen UMKM”, tambah Sunarso.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   UMKM   kredit   NPL  

Terpopuler