Strategi Ciputra Group Genjot Kinerja Sektor Properti

Sabtu, 26 Mei 2018 – 10:33 WIB
Ilustrasi apartemen. Foto: Pratidina/Radar Semarang/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Inovasi dan kreativitas yang diusung dalam setiap proyek properti membuat kinerja Ciputra Group membukukan kinerja bagus pada kuartal pertama 2018.

Ciputra Group mencatat pertumbuhan hampir 40 persen dibandingkan kuartal pertama 2017.

BACA JUGA: Penjualan Properti Kinclong, BSD Raup Rp 2,5 Triliun

Peluncuran beberapa proyek di grup Ciputra mendorong peningkatan tersebut.

Managing Director Ciputra Group Subholding II Harun Hajadi mengatakan, tahun ini pihaknya optimistis meraih pertumbuhan 18 persen.

BACA JUGA: Rupiah Melemah, Pengembang Agresif Bangun Proyek Properti

”Tahun lalu tumbuh 13 persen daripada 2016,” ujar Harun saat launching flyover Citra Harmoni, Jumat (25/5).

Optimisme tersebut didorong terobosan-terobosan baru. Baik dari jenis produk, harga, maupun promosi.

BACA JUGA: Platform Digital Solusi Paling Prospektif Bagi Agen Properti

Nilai pertumbuhannya diprediksi mencapai Rp 8,5 triliun. Angka itu naik dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,45 triliun.

”Pertumbuhan tertinggi di segmen landed house yang mencapai 90 persen. Sebanyak sepuluh persennya apartemen,” ungkap Harun.

Dia menyebutkan, lokasi Surabaya dan sekitarnya berkontribusi cukup besar. Yakni, mencapai 30 persen. Selebihnya disumbang dari banyak proyek di berbagai daerah.

Menurut Harun, pasar Surabaya dan sekitarnya cukup potensial. Meski begitu, pasar properti memang tidak bisa diharapkan selalu booming.

Adakalanya biasa-biasa saja atau normal. Karena itu, inovasi sangat diperlukan.

Tahun ini belanja modal (capex) dianggarkan sebesar Rp 2 triliun.

Sebagian besar dialokasikan untuk menyelesaikan proyek-proyek yang ada.

Hanya 15 persen yang digunakan untuk membeli tanah.

”Untuk tanah, lebih join pada orang-orang yang punya tanah. Capex untuk membangun,” kata Harun.

Salah satu proyek yang membutuhkan alokasi dana cukup besar adalah CitraLand City Losari di Makassar. Nilainya hampir Rp 1 triliun.

 Terutama untuk reklamasi seluas 157 hektare. Selebihnya digunakan untuk proyek-proyek lain di berbagai daerah. (puj/c11/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daya Beli Masih Tinggi, Apartemen Makin Diminati


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler