jpnn.com, JAKARTA - Gerai makanan cepat saji Zensei berencana membuka waralaba berbasis blockchain yang mereka sebut Franchise 4.0 dengan merek dagang Zento.
Bisnis yang berpusat di Bandung itu bakal menyajikan menu utama Sei Sapi yang merupakan daging asap yang menjadi makanan khas Kupang, NTT.
BACA JUGA: Minat Bisnis Waralaba? Coba Cek 8Spices, Enak dan Murah
CEO PT. Zentama Global Indonesia, perusahaan yang menaungi Zensei Ragil Raditya mengatakan usahanya dimulai sejak 2018 dan saat ini telah memiliki 14 lokasi penjualan.
"Salah satu rencana besar kami adalah membuka waralaba untuk memperluas pemasaran ke seluruh dunia. Kami yakin suatu saat nanti, merek dan makanan asal Indonesia seperti Zensei dapat bersaing dengan waralaba besar lainnya seperti McDonald's atau Burger King," ucap Ragil dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/4).
Ragil optimistis dapat meningkatkan jumlah gerainya menjadi 100 gerai penjualan dalam waktu 2 tahun. Membeli waralaba memberikan banyak keuntungan dibandingkan memulai bisnis dari nol.
BACA JUGA: PLN Buka Peluang Usaha Waralaba Isi Baterai Kendaraan Listrik, Anda Berminat?
Proses yang merepotkan seperti pengembangan produk, membangun merek, dan proses R&D tidak perlu dilakukan.
Oleh karena itu, konsep waralaba telah populer selama 30 tahun terakhir.
BACA JUGA: Gelar Pameran Waralaba dan Lisensi, IFRA 2022 Gandeng 250 Perusahaan
"Sayangnya, beberapa orang mengambil keuntungan dari popularitas ini untuk melakukan penipuan, dengan salah satu bentuk penipuan waralaba yang paling umum adalah ketika perusahaan waralaba mengambil uang dari calon waralaba tanpa memberikan hak yang seharusnya," kata Ragil
Dia menyebutkan biasanya, penipuan semacam ini melibatkan perusahaan yang tidak memiliki merek terkenal atau konsep bisnis yang terbukti sukses.
Mereka mengaku memiliki hak atas merek atau konsep tersebut, dan menawarkan kesempatan bagi franchisee untuk memulai bisnis dengan menggunakan merek atau konsep tersebut dengan biaya yang besar.
Hal ini menjadi tantangan besar bagi Zensei untuk memulai kerja sama waralaba.
"Untuk mengatasi tantangan tersebut, Zensei membuat terobosan dengan menawarkan kerjasama waralaba dengan teknologi blockchain," kata Ragil.
Dia membeberkan teknologi blockchain dan cryptocurrency mendapatkan perhatian yang sangat tinggi dari masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Pemerintah mencatat transaksi sebesar Rp 306 triliun selama 2022.
Sedangkan di seluruh dunia, transaksi crypto mencapai Rp 17.000 triliun selama 2022 dengan total investor 320 juta orang.
Fenomena ini dimanfaatkan sekelompok orang untuk melakukan penipuan dengan cara membuat proyek-proyek yang tidak nyata, koin dan token yang tidak jelas peruntukannya dan menjanjikan keuntungan yang tidak jelas sumbernya.
Proyek-proyek crypto pada umumnya hanya menawarkan rencana bisnis, lalu mengumpulkan dana dari masyarakat berupa ICO atau IDO. Sebagian besar proyek yang mereka presentasikan tidak pernah terwujud, atau bahkan ada yang secara terang-terangan menghilang dan melarikan dana.
Hal ini merugikan banyak investor yang membeli token/koin dari proyek tersebut.
Pendiri Zento Daniel Yorick mengatakan membuat proyek nyata, ekosistem Zento adalah desentralisasi finance dari ekosistem Zensei dengan pengalaman 5 tahun dalam industri F&B.
"Proyek kami bukan proyek rencana, bukan proyek mimpi, bukan metaverse. Proyek kami adalah proyek nyata, ada barangnya, dapat dilihat bahkan dapat dimakan," ungkap Daniel.
Kemudian, Keuntungan dan kenaikan harga token, otomatis akan terus berkembang seiring dengan perkembangan Zensei.
"Harapan kami, dengan adanya Zento, masyarakat menjadi lebih teredukasi, tahu mana proyek yang benar dan mana yang scam," pungkas Daniel.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul