Strategi Hotel Siasati Penurunan Okupansi saat Ramadan

Rabu, 08 Mei 2019 – 05:15 WIB
Ilustrasi hotel. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Ramadan membuat okupansi hotel di Balikpapan merosot. Hampir semua hotel berharap pendapatan terkerek dari penjualan paket berbuka puasa.

Director of Operation Platinum Hotel Indonesia Soegianto mengatakan, low season hotel biasanya terjadi di bulan Ramadan.

BACA JUGA: Oki Setiana Dewi Isi Ramadan dengan Keliling Menggalang Dana

Okupansi merosot karena masyarakat memilih fokus beribadah atau menghabiskan waktu di rumah.

“Biasanya saat Ramadan okupansi kami di angka 20-30 persen. Hari normal rata-rata 50-60 persen. Sebab, kebanyakan tamu hotel berasal dari acara atau meeting yang digelar di hotel. Orang yang berlibur sangat jarang,” ujarnya, Senin (6/5).

BACA JUGA: Viral! Cara Heboh Membangunkan Orang Sahur, Anda Dijamin Melek

Selain itu, hotel di Balikpapan juga cukup banyak. Karena itu, pelaku usaha perhotelan harus berbagi tamu.

“Mau tidak mau yang bisa dijual hanya paket food and beverage yang dikemas dalam paket buka puasa,” imbuhnya.

BACA JUGA: Gus Nuril Ajak Politikus Fokus Ibadah Ramadan, Setop Ketegangan Politik

Pria yang hobi golf ini menambahkan, jika dibanding jualan kamar, jualan makanan memiliki untung yang sedikit.

Bedanya sangat jauh. Pasalnya, bahan pokok untuk makanan di Balikpapan cukup mahal. Belum lagi kuota yang disediakan terbatas.

“Di Ramadan kali ini kami memiliki paket Rp 139 ribu per orang. Konsep yang kami berikan all you can eat. Menunya setiap hari selalu ganti. Selain itu, kami terus menawarkan paket meeting dan berbuka puasa,” tuturnya.

Sementara itu, Public Relation Hotel Grand Tjokro Balikpapan Rani Neysa mengatakan hal yang sama.

Dia memprediksi okupansi selama Ramadan akan menurun. Tahun lalu, pihaknya mencatat okupansi di momentum Ramadan ini sekitar 30-40 persen.

“Keterisian kamar kami biasanya 80 persen. Bulan ini kami proyeksikan turun sama seperti tahun sebelumnya. Pada momen ini, kami biasanya menggenjot penjualan paket berbuka puasa,” tuturnya.

Pihaknya menawarkan paket berbuka Rp 120 ribu per orang. Sepuluh pack diberikan promo gratis satu pack.

Selain itu, Grand Tjokro Balikpapan menawarkan door prize dengan hadiah utama liburan ke Jogjakarta selama tiga hari dua malam plus tiket pulang pergi.

“Jadi, masyarakat yang sudah membeli paket Ramadan kami, akan kami beri satu undian untuk satu orang. Pemenang hadiah utama ini untuk satu orang saja. Namun, kami juga menyediakan door prize menarik lainnya,” kata Rani.

Kemudian, untuk paket berbuka puasa, pihaknya menawarkan diskon 50 persen setiap satu kali seminggu.

Ketua PHRI Balikpapan Sahmal Ruhip mengatakan, kondisi ini wajar terjadi. Okupansi rendah karena banyak orang yang fokus di rumah untuk beribadah.

“Hotel hanya bisa mengandalkan jualan paket buka puasa atau sahur biasanya. Selain itu, acara berbuka bersama meeting itu yang bisa mereka dapat,” tutupnya. (aji/ndu/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Operasi Cipkon Jelang Ramadan, Polres Ciamis Sita 46 Botol Miras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler