Strategi Ikatan Alumni TI ITB Dalam Pengelolaan Transportasi di Era New Normal

Selasa, 04 Agustus 2020 – 09:25 WIB
Para pembicara Webimar Ikatan Alumni Teknik Industri ITB, Senin (3/8/2020). Foto: Tangkapan Layar Saat Webimar

jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Alumni Teknik Industri Institute Teknologi Bandung (ITB), untuk ketiga kalinya berturut-turut selama tiga bulan terakhir, menyelenggarakan seminar daring dengan berbagai elemen masyarakat. Seminar ini untuk membahas solusi dan strategi dunia industri menghadapi masa pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi di Indonesia.

Kali ini, topik yang diangkat adalah Lesson Learned & Strategi Industri Transportasi dan Logistik di Masa New Normal.

BACA JUGA: Strategi Digibank by DBS Dorong Nasabah Berinvestasi di Era New Normal  

Acara Webinar dibuka oleh Ketua Umum IA TI ITB, Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si., IPU, ASEAN Eng (Alumnus TI 1984).

Made Tangkas yang juga Presiden Institut Otomotif Indonesia dan Founder & CEO IBIMA dalam sambutan pembukaan dan sekaligus paparannya, menyampaikan tujuan Webinar ketiga ini yaitu brainstorming dan sharing tentang solusi kebijakan dan strategi untuk mendukung industri transportasi dan supply-chain, yang sekaligus secara konsisten tetap menjaga ketat protokol kesehatan bagi masyarakat penggunanya.

BACA JUGA: Gebrakan Baru Kemenpora Untuk Anak Muda Pecinta Olahraga Ekstrem di Era New Normal

Secara lebih teknis, Made yang juga Chairman Komite Tetap Industri Logam, Permesinan dan Alat Transportasi (Darat, Laut dan Udara) kemudian menyoroti kinerja industri yang merosot selama masa pandemi Covid19, malah sebagian besar beroperasi hanya sekitar 20 persen – 50 persen.

Selain itu, peningkatan pengangguran dan jutaan tenaga kerja di PHK (pemutusan hubungan kerja) atau dirumahkan serta jutaan UMKM & IKM yang tidak beraktivitas dan berimbas pada krisis ekonomi. Hal itu juga segera membutuhkan transformasi ekonomi, recovery dalam perspektif peningkatan demand & supply yang cepat.

BACA JUGA: Gus Jazil: Gus Im, Tokoh Pluralis di Balik Layar

Termasuk tantangan untuk membantu industri membuka lapangan kerja dan penyiapan tenaga kerja (ahli) sesuai teknologi industri 4.0 yaitu dalam hal softskill, hardskill, business skill dan digital skill.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni ITB, Ridwan Jamaluddin (Alumnus Geologi ITB 1982), yang juga adalah Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi, menjelaskan tentang dukungan riil pemerintah terhadap industri kendaraan listrik nasional.

Salah satunya dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Secara operasional, hal tersebut diikuti dengan penyusunan peraturan-peraturan menteri terkait.

Webinar ketiga ini menampilkan tiga pemateri yang merupakan pakar di industri transportasi dan logistik. Yaitu, Agus Edi Sudiarto (Alumnus TI ITB 1984), selaku VP Corporate Planning PT. Kereta Api Logistik (Kalog); Adrianto Djokosoetono, MBA (alumnus TI ITB 1995), yang saat ini adalah Direktur Utama PT. Blue Bird/Ketua Umum DPP Organda; dan Veranita Yosephine (Alumnus TI 1996, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT. Indonesia Air Asia).

Pada kesempatan itu, Agus Edi Sudiarto menyampaikan dampak nyata dari Covid-19 terhadap jasa logistik antara lain turunnya pendapatan perusahaan akibat menurunnya permintaan pasar seperti angkutan batu bara, angkutan containerized, pasar semen, dan lain-lain.

Menurut Agus, Strategi Kalog menghadapi pandemi Covid19 ini antara lain konsisten menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan, pengembangan kerja sama sinergis, pengembangan organisasi, penciptaan nilai sepanjang rantai pasok bisnis, pengembangan sistem informasi, dan peningkatan kompetensi SDM.

Sementara itu, Adrianto Djokosoetono memaparkan dampak kerugian yang ditimbulkan virus corona terhadap industri transportasi darat Indonesia di mana Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) mengalami kerugian paling besar per bulannya (Rp 3,3 triliun) dibanding sektor transportasi darat lainnya (Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP), Antar Jemput Antar Propinsi (AJAP), Pariwisata, Taksi, Angkutan Kota (Angkot), dan Angkutan Lingkungan (Angling).

Menurut Adrianto, total kerugian per bulan untuk semua industri transportasi darat diperkirakan mencapai Rp 9 triliun. Sektor ini mengharapkan dukungan dari pemerintah berupa relaksasi pajak, pinjaman, pengurangan Pajak Kendaraan Bermotor, relaksasi PNBP perizinan, pembayaran premi BPJS, dan BLT untuk pengemudi dan tunjangan kerja pendukung.

Dari sekian tuntutan tersebut, hanya relaksasi pajak saja yang telah diterapkan secara penuh. Sementara untuk Pajak Kendaraan Bermotor, masing-masing pemda memberikan respons yang berbeda-beda.

Selanjutnya, Alumnus TI 1996), yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT. Indonesia Air Asia, Veranita Yosephine mengatakan pandemi Covid-19 berdampak pada kelangsungan bisnis AirAsia Indonesia, di mana semua penerbangan AirAsia dihentikan sementara waktu selama periode hibernasi (1 April – 18 Juni 2020).

“Barulah pada tanggal 19 Juni 2020, AirAsia membuka penerbangan secara bertahap dengan diawali penerbangan Jakarta-Denpasar, Jakarta-Medan, Surabaya-Kuala Lumpur, dan Medan-Kuala Lumpur,” kata Veranita.

Menurut data BPS Indonesia, pada bulan Mei 2020, jumlah penumpang domestic menurun tajam 98,34% secara hitungan dari tahun ke tahun (year on year) sedangkan penumpang internasional turun 99.18% (year on year).

Selama proses pemulihan krisis dan memasuki new normal, keselamatan dan kesehatan karyawan dan penumpang menjadi prioritas utama AirAsia. Protokol kesehatan pun diterapkan dalam penerbangan (pengecekan staf, pembersihan kabin, social distancing penumpang) maupun dalam pelayanan dan setelah penerbangan (kontak minimal, pengungkapan segera, penghentian sementara pengarahan setelah penerbangan).

Terpisah, Radityo Harry Wibowo (alumni TI 1997) selaku Sekjen IA TI ITB, menyampaikan bahwa rangkaian Webinar IA TI ITB ini merupakan wujud kontribusi komunitas Teknik Industri berupa pemikiran atau gagasan solusi menghadapi krisis pandemi Covid-19.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler