Strategi Industri Peralatan Rumah Tangga Domestik Hadapi Produk Tiongkok

Senin, 01 Juli 2019 – 01:42 WIB
MANFAATKAN PELUANG: Direktur PT Langgeng Makmur Tbk Kosasih (kanan) saat memaparkan kinerja perseroan di Surabaya. Foto: Abdullah Munir/Radar Surabaya/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Direktur PT Langgeng Makmur Tbk Kosasih mengatakan, kondisi industri produk peralatan rumah tangga masih bagus.

Namun, persaingan cukup ketat. Selain itu, harga bahan baku terus berfluktuasi akibat kenaikan harga minyak dunia dan kurs dolar AS terhadap rupiah.

BACA JUGA: 2 Faktor Utama Pendorong Industri Pipa

“Karena itu, strategi kami adalah terus melakukan efisiensi, inovasi, serta diversifikasi agar produk kami tetap bisa diterima konsumen,” ujar Kosasih beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Ekspor Turun, Gabungan Pengusaha Usul Pembentukan Satgas

BACA JUGA: Membedah Dampak Perang Dagang AS - Tiongkok Bagi Indonesia

Menurut Kosasih, pasar produk peralatan rumah akan terus tumbuh. Akan tetapi, persaingan juga semakin ketat.

Sebab, bukan hanya produk dari dalam negeri yang membanjiri pasar Indonesia, melainkan juga banyak produk impor, terutama dari Tiongkok.

BACA JUGA: Satu Lagi Perusahaan Besar Hengkang dari Batam

Oleh karena itu, perseroan juga akan mengembangkan diversifikasi produk pipa PVC dan PE untuk memacu kinerjanya.

Selain itu, perseroan juga berfokus mengembangkan pasar produk peralatan rumah tangga berbahan baku plastik dan aluminium,

Menurutnya, produk PVC dan PE memiliki potensi pasar yang cukup besar.

Sebab banyak proyek infrastruktur yang masih terus dikembangkan, baik oleh pemerintah maupun swasta seperti untuk irigasi dan air minum maupun yang lain.

“Kami akan terus melakukan diversifikasi produk untuk pengembangan pasar ke depan,” tambahnya.

Soal kinerja tahun ini, dia mengaku masih yakin bisa tumbuh 15 persen. Tahun lalu pihaknya meraih penjualan senilai Rp 456 miliar alias naik 11 persen dibanding tahun 2017 sebesar Rp 411 miliar.

“Tahun ini penjualan kami targetkan tumbuh 15 persen. Hingga 31 Maret 2019 penjualan kami mencapai Rp 107 miliar. Kami juga akan memperluas pasar ekspor, terutama di Asia karena potensinya cukup besar,” kata Kosasih. (sb/fik/jay/nur/jpr/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Pemerintah Genjot Industri Petrokimia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler