jpnn.com, SEMARANG - Jawa Tengah kembali berhasil menjadi provinsi dengan pengendalian angka inflasi terbaik di wilayah Jawa–Bali pada 2017.
Ini merupakan kali ketiga bagi Provinsi Jateng meraih penghargaan yang sama.
BACA JUGA: Pak Jokowi Sebut Dua Defisit Ini Jadi Masalah Besar Nasional
Inflasi semester pertama 2018 di Jateng tercatat hanya 2,72 persen.
Angka itu menurun bila dibandingkan dengan semester pertama 2017 yang mencapai 4,61 persen.
BACA JUGA: Inflasi Juni Diprediksi Tetap Terkendali
Keberhasilan itu tidak terlepas dari berbagai terobosan yang dilakukan Jateng.
Salah satu upaya untuk memantau harga adalah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditas (SiHati).
BACA JUGA: Tren Inflasi Rendah, Harga Tiket Pesawat Harus Diwaspadai
Jateng juga menyiapkan situs penjualan barang komoditas dari petani melalui regopantes.com.
Lewat aplikasi tersebut, petani bisa langsung menjual hasil panen kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi daripada biasanya.
’’Kalau petani bisa langsung ke konsumen, kita bisa potong distribusi. Petani dapat harga lebih baik dan konsumen dapat harga lebih murah,’’ ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kamis (26/7).
Pemantauan inflasi dan stok komoditas secara online bisa mempercepat pengambilan keputusan untuk melakukan operasi pasar maupun membiarkan pasar berjalan secara normal.
Selain itu, masyarakat dapat memutuskan rencana belanja rumah tangga dengan lebih mudah. (rin/far/c14/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inflasi Mei Rendah, Pengamat: Ini Bukan Kabar Baik
Redaktur & Reporter : Ragil