jpnn.com, JAKARTA - Masalah pencemaran udara di Jakarta belakangan ramai dibicarakan. Bahkan, ada pihak yang menggugat ke pengadilan menuntut udara bersih di Jakarta.
Menyikapi isu itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengaku telah memikirkan cara agar udara di Jakarta menjadi bersih.
BACA JUGA: 10 Penerima Kalpataru Jadi Teladan Jaga Kelestarian Hutan dan Lingkungan
Saat ini, KLHK terus berusaha mengawasi dan mengatasi pencemaran udara dengan berbagai aksi bersama beberapa pihak terkait.
BACA JUGA: KLHK Bakal Libatkan 8 Ribu Orang untuk Bebersih Ciliwung
BACA JUGA: Wapres JK Minta KLHK Lakukan ini Untuk Atasi Masalah Banjir dan Kekeringan
Menteri Siti mengatakan, sejauh ini upaya yang sudah dilakukan pemerintah di antaranya menyesuaikan peraturan yang berkaitan dengan emisi, serta standar bahan bakar euro 4.
“Pemerintah juga meningkatkan pelayanan transportasi massal yang ramah lingkungan,” kata Menteri Siti di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/7).
BACA JUGA: Percayalah, Kualitas Udara di Jakarta Masih Bagus dan Sehat
BACA JUGA: KLHK dan Menko Luhut Luncurkan Program Gerakan Indonesia Bersih
Kemudian, KLHK juga terus membangun dan mengembangkan taman kota, hutan kota, dan kebun raya. Selain itu, pemerintah daerah banyak yang telah memberlakukan hari bebas kendaraan bermotor, dan menyediakan fasilitas jalur bagi pejalan kaki.
Di sektor industri, pemerintah mengawasi pemenuhan baku mutu emisi, pelaporan emisi secara berlanjut dan terintegrasi dengan sistem pelaporan di Kementerian LHK. Pemerintah juga terus menegakkan hukum dan mendorong penerapan perkembangan teknologi pada sumber-sumber pencemar industri.
Menteri Siti menambahkan, sejak 2015, pihaknya juga telah membangun jaringan sistem pemantau kualitas udara, atau e-Quality Monitoring System di 26 kota di seluruh Indonesia
Selain dengan alat pemantau yang telah dibangun KLHK, pemerintah daerah dan swasta juga telah terkoneksi 45 stasiun milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi KLHK Cegah Karhutla Saat Puncak Kemarau
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan