jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri acara Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (11/6).
Dalam kegiatan itu, JK menyampaiakan beberapa pesan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Salah satunya terkait masalah kerusakan hutan dan lahan yang berimbas pada terjadinya bencana kekeringan dan banjir.
BACA JUGA: Percayalah, Kualitas Udara di Jakarta Masih Bagus dan Sehat
Menurut JK, ada sejumlah faktor yang memicu terjadinya kekeringan dan banjir di Indonesia. Faktor tersebut adalah pembalakan hutan yang terjadi secara ilegal dan besar-besaran.
Ke depannya kata JK, pemerintah harus bisa lebih tegas dalam regulasi dan pengawasan di lapangan.
BACA JUGA: Strategi KLHK Cegah Karhutla Saat Puncak Kemarau
Selanjutnya JK menyinggung soal pemberian izin terhadap para penambang. Syarat soal perawatan lingkungan juga harus dipertegas lagi.
“Jadi, apabila selesai tambang harus betul-betul reboisasi dan menghutankan kembali," sebut JK dalam sambutannya.
BACA JUGA: Yuk Hadiri Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019, Banyak Lomba Menarik Lohh..
Pasalnya, JK menilai apabila bekas galian tambang tidak dihutankan kembali maka berimbas pada banjir seperti yang terjadi di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Menteri Siti juga diminta untuk lebih maksimal lagi dalam pelibatan masyarakat untuk merawat hutan dan lahan.
"Saya mengharapkan Menteri KLHK untuk kembali melibatkan masyarakat dalam memperbaiki lahan itu. Karena pemerintah saja pasti tidak sanggup sebagaimana pengalaman-pengalaman yang ada," tandas JK. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Siti Yakin Target 23 Persen Penggunaan EBT Pada 2025 Bakal Tercapai
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan