Strategi Mensos Juliari Menggerakkan Perekonomian Daerah Lewat Program Bansos Pemerintah

Jumat, 25 September 2020 – 16:13 WIB
Menteri Sosial Juliari P Batubara saat menyalurkan bansos. Foto Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Juliari P Batubara membuat terobosan dengan memberikan ruang kepada pelaku usaha lokal menjadi pemasok bahan sembako untuk bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah.

Menteri Juliari melakukan terobosan itu untuk memastikan bansos dari pemerintah tidak hanya untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-10, tetapi juga ikut menggerakkan perekonomian di daerah.

BACA JUGA: Kunjungi Natuna, Mensos Salurkan BST di Kantor Pos Ranai

Karena itu, Kementerian Sosial (Kemensos) tidak pernah menerbitkan aturan yang memberikan keistimewaan kepada pemasok tertentu. Dengan begitu anggaran puluhan triliun untuk bansos pemerintah diharapkan juga menggerakkan pelaku ekonomi lokal.

“Nilai bantuan dari Kemensos itu kan puluhan triliun ya. Seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako ini kan berbasis bantuan pangan seperti beras, telur, ikan, dan sebagainya. Harapan saya anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk membeli berbagai bahan kebutuhan pokok di daerah setempat,” katanya di Jakarta (25/9).

BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Erna Yudhiana Perjuangkan Keadilan untuk Ruslan Buton

Bila hal ini bisa dilakukan, maka bansos dari pemerintah diharapkan akan menggerakkan perekonomi di daerah. Sebab, barang kebutuhan pokok yang akan disalurkan sebagai bansos juga dibeli dari pelaku usaha setempat.

“Jadi dari bantuan yang diterima, saya harapkan KPM bisa membelanjakannya di daerah itu juga. Pemasok lokal saya harapkan juga bisa menyediakan berbagai bahan pokok yang dibutuhkan dengan kualitas yang baik,” Ucap Juliari.

BACA JUGA: Jagoan Demokrat, Hanura dan PDIP Gugur dalam Pilkada Kabupaten di Sumbar

Selain itu, pihaknya juga mengatakan efektif tidaknya program bansos menggerakkan perekonomian satu daerah juga ditentukan peran pemerintah daerahnya.

“Di sini peran pemimpin daerah tentu saja sangat besar. Langkah terencana dan inovatif dari pemimpin daerah bisa menciptakan iklim usaha yang memungkinkan penyediaan bahan pangan dengan kualitas baik namun dengan harga uang terjangkau," kata Juliari.

Peran bansos dan mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi pesan Mensos Juliari dalam kunjungannya di berbagai daerah untuk menyaksikan langsung penyalurannya. Seperti yang dilakukannya di Kota Ranai, Kabupaten Natuna, dan menyaksikan penyaluran bansos di kawasan perbatasan ini pada Selasa lalu (22/9).

Ada dua jenis bantuan sosial yang disaksikan Mensos di Natuna, yakni Bansos Sembako #KemensosHadir dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Untuk bansos sembako, disalurkan sebanyak 985 paket melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Bansos sebako selanjutnya disalurkan kepada 2.552 masyarakat di perbatasan.

Kemudian juga, Kemensos menetapkan sebanyak 5.784 keluarga penerima manfaat (KPM) BST di Kabupaten Natuna dengan nilai total sebesar Rp 1.735.200.000. Selain itu, sebanyak 3.175 KPM di Kabupaten Natuna juga tercatat masuk dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dengan nilai total sebanyak Rp 7.302.500.000.

Dengan demikian, dari kedua jenis bansos, masyarakat Kabupaten Natuna menerima total sekitar Rp9 miliar. Mensos menyatakan, berbagai bantuan ini diharapkan membantu meringankan beban masyarakat akibat pandemi.

Terima Kasih Pak Mensos

Warga Teluk Lampa Kabupaten Natuna Abu Bakar menyatakan kegembiraannya mendapat bantuan dari Kemensos. Pria 50 tahun yang berprofesi menjadi nelayan ini menyatakan sangat terbantu dengan paket sembako yang diterimanya dari Kemensos melalui kegiatan bakti sosial Badan Keamanan Laut RI.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan. Sebagai nelayan pendapatan saya tidak menentu. Apalagi sekarang musim angin dan ada pandemi. Bantuan ini sangat membantu di saat penghasilan hampir tidak ada,” kata Abu.

Pandemi sangat memukul kondisi Abu. Berbagai pembatasan membuat kegiatan melaut tidak bisa berjalan lancar, dan dampaknya ke menciutnya penghasilan yang diperoleh.

“Penghasilan jauh berkurang, karena kurang melaut. Lagi pula sekarang ini angin kencang. Makanya bantuan ini sangat bermanfaat karena datang sangat sulit. Terima kasih Pak Mensos,” katanya.

Hal senada disampaikan Airin yang merupakan KPM PKH Ceria di Kota Ranai. Selain mendapatkan bantuan dari PKH, perempuan 43 tahun ini juga menerima Bantuan Sosial Beras.

“Sangat membantu saya dan keluarga. Apalagi masa Covid sangat sulit mencari nafkah. Terima kasih Kemensos, bantuan ini bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari- hari,” ucapnya.(adv/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler