jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melanjutkan kebijakan menderegulasi prosedur ekspor untuk menyelesaikan persoalan neraca perdagangan Indonesia yang masih defisit.
Presiden Joko Widodo mengatakan, selain substitusi barang impor, peningkatan ekspor merupakan jalan untuk memperbaiki defisit perdagangan.
BACA JUGA: Jokowi Ungguli Prabowo, Jubir TKN: Masyarakat Sudah Pintar
“Sebab, memang itulah kunci memperbaiki neraca perdagangan kita,’’ ujar Jokowi setelah melepas kontainer ekspor ke-250 ribu Mayora Group di kawasan Cikupa, Tangerang, Senin (18/2).
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit USD 8,57 miliar pada 2018.
BACA JUGA: Raffi Ahmad Ajak Nagita & Rafathar Sowan Kiai Maruf, Ini Hasilnya
Jokowi menjelaskan, sebetulnya penyederhanaan regulasi ekspor sudah dilakukan.
Namun, dia mengakui adanya sejumlah persoalan yang kecepatannya masih perlu ditingkatkan.
BACA JUGA: Ragukan 191 Ribu KM Jalan Desa Era Jokowi? Simak Hitungan Menteri Eko Ini
’’Ada hal-hal yang enggak baik, perlu dikoreksi,’’ imbuh suami Iriana itu.
Terkait dengan komoditas yang berpotensi digenjot, mantan wali kota Solo itu menyebut produk makanan dan minuman (mamin) sebagai prioritas.
Sebab, pertumbuhan permintaan di sektor tersebut cukup tinggi. Angkanya mencapai sembilan persen.
’’Itu gede banget sehingga industri ini harus diberi dukungan,’’ tutur Jokowi.
Pemerintah juga akan memberikan bantuan agar produk lokal Indonesia bisa diterima di negara tujuan.
Saat produk Mayora mengalami persoalan dengan Filipina, misalnya, pemerintah mengirim tim untuk melobi agar bisa masuk kembali.
Sementara itu, Mayora Group melepas secara simbolis produk ekspor dengan menggunakan kontainer ke-250 ribu.
Presiden Direktur Mayora Andre Sukendra menyebutkan bahwa saat ini lebih dari 100 negara sudah diisi produknya.
Di antaranya, Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, dan Iraq. Semua produk tersebut telah menggunakan bahan baku dari Indonesia.
’’Yang beda, Mayora mengekspor produk sendiri merek Indonesia,’’ kata Andre.
Ekspor yang dilakukan tidak hanya bertujuan ekonomi, tetapi juga mengangkat gengsi Indonesia di panggung internasional.
’’Banyak produk kami yang sudah jadi market leader di berbagai negara,’’ ujar Andre. (far/c14/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesimpulan Moeldoko soal Nilai Plus Jokowi Pasca-debat Kedua
Redaktur & Reporter : Ragil