Strategi Pemprov Jatim Genjot Investasi

Kamis, 21 Maret 2019 – 01:52 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus berusaha menarik investor di bidang penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jatim memproyeksikan realisasi investasi tahun ini sekitar Rp 160 triliun. Tahun lalu realisasi investasi berkisar Rp 145 triliun.

BACA JUGA: Sebegini Nilai Investasi untuk Bangun Transportasi Terintegrasi di Jabodetabek

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jatim Aris Mukiyono mengatakan, investasi sangat penting untuk menumbuhkan perekonomian daerah.

Sebab, perekonomian daerah tidak bisa hanya mengandalkan belanja pemerintah dan net ekspor-impor, tetapi juga pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi.

BACA JUGA: Tarif PPh Turun, Investasi ke Daerah Bakal Naik

”Nah, di Jatim belum ada kegiatan yang sifatnya rigid mendorong investasi masuk. Kalaupun ada pameran, sifatnya konsumtif. Jadi, tidak ada modal yang masuk atau capital inflow,” terang Aris, Rabu (19/3).

Karena itu, pemprov bakal menyelenggarakan East Java Investival 2019 untuk menarik investor. Pameran tersebut akan berlangsung pada 12–15 September 2019.

BACA JUGA: Asosiasi Pengusaha Diminta Bawa Investor Potensial ke Batam

”Kalau ada pameran rutin yang menampilkan potensi investasi di Jatim, investor tidak perlu mengunjungi satu per satu kota/kabupaten,” beber Aris.

Pameran seperti itu, lanjut dia, akan menjadi agenda penting yang tidak dilewatkan begitu saja oleh para investor.

Sebab, mereka akan lebih hemat waktu dan tenaga sebelum akhirnya menentukan pilihan.

Agar pameran maksimal, pemprov bakal menggandeng konsulat jenderal. ”Sedikitnya ada 100 investor asing yang akan kami undang pada pameran nanti,” tutur Aris.

Prioritasnya adalah para investor dari negara-negara yang selama ini menanamkan banyak modal di Jatim. Yakni, Singapura dan Korea Selatan (Korsel).

Aris berharap perwakilan 38 kota/kabupaten di Jatim bisa memanfaatkan pameran itu sebagai peluang untuk ”menjual diri”. Terutama, menawarkan peluang investasi unggulan.

Selama ini, sektor yang menjadi andalan Jatim adalah infrastruktur, pertanian, perikanan, perkebunan, pariwisata, pertambangan, dan energi.

”Kami akan tampilkan proyek-proyek yang prospektif,” kata Aris.

 Karena pameran itu bakal menjadi yang pertama, Aris belum bisa memastikan kisaran nilai transaksi yang akan didapatkan.

”Tahun ini target realisasi investasi sebesar Rp 160 triliun atau tumbuh 10–15 persen,” ucap dia.

Selain menggelar pameran, pemprov akan mendampingi investor ke lokasi penanaman modal.

”Misalnya pariwisata. Mereka akan kami antar ke KEK (kawasan ekonomi khusus, Red) Singhasari,” kata Aris.

Co-Organized East Java Investival Ali Usmadi optimistis pameran itu menarik sedikitnya 30 ribu pengunjung. Total, ada 250 stan dalam berbagai kategori.

”Kami harapkan kabupaten/kota bisa memunculkan potensi terbaiknya,” ucap dia. (res/c11/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Asing Bawa Masuk Duit Rp 59,9 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler