Strategi Pos Indonesia Genjot Pendapatan

Rabu, 19 Juni 2019 – 13:41 WIB
Ilustrasi PT Pos Indonesia (Persero). Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - PT Pos Indonesia (Persero) area Balikpapan, Kalimantan Timur, berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan di lima bulan pertama 2019.

Momentum Ramadan menjadi pendorong kinerja positif perusahaan milik negara ini.

BACA JUGA: Jelang Lebaran, Pengiriman Barang Via Pos Menurun Dibanding Tahun Lalu

Wakil Kepala Kantor Pos Cabang Balikpapan Suworo mengatakan, dalam periode Januari-Mei 2019 pihaknya mencetak pendapatan sebesar Rp 12,5 miliar.

BACA JUGA: Transaksi Nontunai Naik Tajam

BACA JUGA: Peak Season Lebaran, Pos Indonesia Terus Berikan Layanan Prima

Nominal itu meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 11 miliar.

“Target kami sepanjang tahun ini Rp 30 miliar. Masih ada sisa satu semester lagi. Kami optimistis bisa mencapai target,” tuturnya, Selasa (18/6).

BACA JUGA: Pengiriman Barang Melonjak 40 Persen

Bulan lalu atau pada periode Ramadan, pihaknya mencatat pendapatan lebih tinggi dari bulan biasa.

Rata-rata omzet per bulan hanya Rp 2,5 miliar. Namun saat peak season Ramadan lalu mencapai Rp 3 miliar.

Dia mengakui volume pengiriman saat Ramadan memang tinggi. Baik barang keluar dan masuk traffic-nya cukup tinggi.

Apalagi saat Ramadan banyak pedagang pakaian dan makanan meningkatkan stok barang mereka.

Pasalnya, pada momentum ini demand-nya cukup besar. Tidak ketinggalan, pengiriman kendaraan bermotor juga tinggi.

Dia menyebutkan, kontribusi terbesar masih dari barang dan dokumen sebesar 70  persen. Mayoritas out going atau barang keluar.

Suworo menambahkan, sinergi BUMN juga memberikan dampak positif. Saat ini semu BUMN pengiriman dokumen dan barang-barang sudah melalui PT Pos Indonesia.

“Dahulu dokumen saja, sekarang kami juga mengakomodir barang,” ungkapnya.

Pada semester kedua pihaknya telah menyiapkan strategi. Dalam waktu dekat kantor cabang besar akan diserahkan kepada agen atau pihak ketiga.

Jadi, sudah bukan PT Pos yang mengelola. Kemudian, sistem upah juga diubah dari fix cost menjadi variable cost.

“Artinya nanti akan ada bonus tambahan jika para karyawan bekerja dengan serius. Ya gampangnya siapa yang mendapat konsumen lebih banyak atau pengiriman lebih banyak nah mereka akan mendapat uang lebih banyak,” ungkapnya.

Dua upaya tersebut diyakini bisa memberikan semangat karyawan dan para agen. Benefit agen 20 persen dari keuntungan. Belum lagi karyawan nonorganik jika mereka semangat uang yang didapat lebih banyak.

“Fokus kami memang pada kualitas SDM. Tahun lalu, kami fokus pada program, dan sudah berjalan dengan baik sampai saat ini,” bebernya.

Kemudian, optimalisasi jam pelayanan dilakukan. Pihaknya memberikan kelonggaran kepada tiap agen untuk membuka di luar jam operasi yang sudah ditentukan.

Pihaknya pun akan menerapkan itu. Kantor pelayanan bisa buka hingga malam atau di weekend tetap melayani.

“Pesaing sudah banyak yang membuka layanan hingga malam. Ya, kami terbentur masalah regulasi dari pusat dan baru bisa merealisasikan sekarang,” terangnya.

Tahun ini, pihaknya juga mendapat kerja sama untuk pembayaran PDAM Paser. Ini diyakini bisa mendorong pendapatan tahun ini. Belum lagi pembayaran PBB yang sudah bisa melalui PT Pos.

“Selain jasa pengiriman layanan jasa keuangan lainnya juga kami tingkatkan,” tutupnya. (aji/ndu/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pos Indonesia Berangkatkan 600 Peserta Mudik Bareng BUMN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler