Strategi PSO Bea Cukai Tanjung Balai Karimun Cegah Korupsi

Selasa, 09 Juli 2019 – 12:06 WIB
Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Balai Karimun menggelar acara ceramah pencegahan korupsi dan penguatan integritas pegawai. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, KARIMUN - Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Balai Karimun menggelar acara ceramah pencegahan korupsi dan penguatan integritas pegawai dengan mengundang narasumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Bidang Investigasi.

Acara itu digelar di Kantor Wilayah Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau pada 25 Juni 2019 lalu.

BACA JUGA: Gempur Rokok Ilegal, Bea Cukai Lakukan Serangkaian Penindakan di wilayah Indonesia

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau Agus Yulianto mengatakan, acara itu mengandung makna yang penting.

BACA JUGA: Gempur Rokok Ilegal, Bea Cukai Lakukan Serangkaian Penindakan di wilayah Indonsia

BACA JUGA: Waktu Operasional di Pelabuhan Tanjung Priok Bakal Dioptimalkan 24 jam Sehari

“Selain untuk ajang silaturahmi, acara ini juga merupakan ajang penguatan kepada kita semua, memberikan keyakinan kepada kita semua dalam proses yang berjalan untuk terus jadi semakin baik dan terus melakukan koreksi terkait hal-hal yang perlu kita koreksi,” kata dia.

Para pembicara dalam acara ini membahas jenis-jenis tipikor (tindak pidana korupsi) yang tercantum dalam UU No.31/1999 Jo.UU No.20/2001 terkait Korupsi yang dirumuskan dalam tiga puluh jenis tipikor dan dikelompokkan menjadi tujuh jenis  besar.

BACA JUGA: Bea Cukai Juanda Temukan Sabu-sabu di Dalam Lipatan Baju

Yaitu kerugian keuangan negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, konflik kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.

“Kita sadari bersama, daerah ini merupakan daerah yang rawan suap menyuap dan gratifikasi. Saya harap tidak ada lagi dari rekan-rekan ASN sekalian yang terlibat dalam kasus tersebut,” pesan salah seorang narasumber dari KPK.

Menurut Agus, setelah mengikuti ceramah itu setiap pegawai dapat menumbukembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan bertanggung jawab, serta menjadi inspirator bagi terbangunnya upaya pemberantasan korupsi di lingkungan kerjanya.

“Di mana saja, melawan arus memerlukan keberanian dan mengandung risiko. Niat untuk melakukan perubahan, keberanian untuk melaksanakannya dan hasil nyata yang telah dicapai perlu kita akui dan hargai,” imbuhnya.

Dia menambahkan, perubahan besar yang dicita-citakan harus diawali dengan langkah nyata pertama dan berawal dari diri sendiri.

“Kami berharap semua pegawai bisa terus jadi panutan dan sistem yang mereka bangun menjadi landasan kukuh untuk selangkah demi selangkah membangun Indonesia yang bersih,” pungkasnya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima Pansus DPR, Kanwil Bea Cukai Jateng dan DIY Bahas Permasalahan Pertembakauan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bea Cukai  

Terpopuler