Stress di Tempat Kerja Bukan Pemicu Kanker

Jumat, 08 Februari 2013 – 16:34 WIB
Ilustrasi
LONDON - Para ilmuwan sebelumnya menyebutkan, jika emosi yang terjadi setiap hari dan mampu menimbulkan stres, dapat memicu terjadinya penyakit kanker. Namun anda bisa bernapas lega sekarang, pasalnya hasil studi terbaru menunjukkan tidak semua orang yang stres dengan pekerjaannya meningkatkan risiko kanker.

Studi terbaru yang dilakukan di Eropa ini menganalisis informasi dari 12 studi sebelumnya yang diterbitkan dengan melibatkan lebih dari 116.000 responden. Mereka merupakan pekerja di berbagai negara Eropa seperti Finlandia, Perancis, Belanda, Swedia, Denmark, atau Inggris.

Peserta penelitian, berkisar di usia 17 sampai 70 tahun, dan dinilai memiliki tuntutan mental atas pekerjaannya termasuk adanya kontrol ketat di tempat kerja. Para peneliti lantas memeriksa catatan rumah sakit dan register kematian dalam menentukan diagnosa kanker.

Selama masa studi 12 tahun tercatat 5.765 orang menderita kolorektal, paru-paru, payudara atau kanker prostat. Tidak ada hubungan yang ditemukan antara tingginya stressing pekerjaan secara keseluruhan dengan risiko orang terkena kanker.

Para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hubungan antara stres mental dan risiko kanker, termasuk usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, status sosial ekonomi , merokok dan asupan alkohol.

"Meskipun mengurangi stres kerja pasti akan meningkatkan psikologis dan fisik kesejahteraan individu yang bekerja," tulis para peneliti dalam British Medical Journal (BMJ) seperti dilansir livescience (7/2).

Stres memang dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang pada gilirannya mungkin memainkan peran dalam perkembangan kanker.  Namun dari studi sebelumnya hubungan antara stres dan kanker tidak meyakinkan. Sebaliknya, penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara stres kerja dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indek Massa Tubuh Bisa Prediksi Penyakit Lain

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler