Bahkan, hasil penelitian yang dilakukan Asosiasi Stroke Amerika menunjukkan sekitar satu dari lima korban menyerang mereka di bawah usia 55 tahun. Serangan stroke pada mereka dengan usia lebih muda ini dinilai mengkhawatirkan.
"Stroke terjadi dalam sekejap, tetapi efeknya dapat berlangsung seumur hidup dan meninggalkan banyak derita dalam jangka panjang serta cacat berat," ujar Dr Clare Walton dari Stroke Association America, seperti dikutip BBC, Jumat (12/10).
Dijelaskannya, studi yang diikuti 1,3 juta orang di wilayah AS menemukan sekitar 19 persen dari peserta mengalami stroke pada 2005 berada dalam kelompok usia di bawah 55 tahun. Temuan ini menunjukkan tren kenaikan dari tahun 1993 yang hanya sebesar 13 persen.
"Hal ini terjadi karena adanya peningkatan faktor risiko seperti diabetes, obesitas dan kolesterol tinggi," ujar Dr Brett Kissela, salah satu peneliti.
Penelitian ini mengamati semua orang di atas usia 20 tahun selama tiga periode, yakni tahun 1993, 1999 dan 2005. Peneliti menemukan adanya peningkatan terjadinya stroke di bawah usia 55 tahun dari waktu ke waktu ini. Tercatat dari 109 korban per 100 ribu orang pada 1993 menjadi 176 korban per 100 ribu orang di 2005.
Sebaliknya, mereka yang berada di kelompok manula menunjukkan tren penurunan selama periode yang sama. Penurunan angka ini sebagian disebabkan oleh perbaikan dalam pencegahan, dikombinasikan dengan peningkatan kesadaran masyarakat atas hidup sehat.
"Stroke biasanya dianggap sebagai penyakit orang tua, tapi studi ini mengingatkan kita bahwa orang-orang muda juga terpengaruh," ujar Dr David Werring, seorang ahli saraf dari University College London. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Hewan Peliharaan Rentan Flu H1N1
Redaktur : Tim Redaksi