jpnn.com - BERBEDA pada laki-laki, kesuburan perempuan akan terhenti sampai saat berhenti mengalami menstruasi atau menopause. Masa ini rata-rata mulai terjadi di usia 51 tahun, walau ada juga yang lebih muda. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ternyata perempuan mengalami menopause karena ulah laki-laki.
Profesor Rama Singh dari McMaster University di Kanada mengatakan persaingan antar laki-laki untuk mendapatkan perempuan muda, membuat perempuan tua hanya punya sedikit kesempatan untuk bereproduksi. Seleksi alam membuat hanya individu yang bugar saja yang bisa melangsungkan kehidupan.
BACA JUGA: Mengapa Leher Enak Digigit saat Bercinta?
Akibatnya, kesuburan hanya dianugerahkan pada mereka yang paling besar kemungkinannya untuk berreproduksi. Artinya karena laki-laki memilih perempuan yang lebih muda, perempuan tua yang lebih jarang bereproduksi selanjutnya beberapa tahun kemudian akan mengalami menopause.
"Teori ini mengatakan bahwa seleksi alam tidak perlu melakukan apa-apa. Jika perempuan bereproduksi seterusnya dan pilihan laki-laki tidak berpaling dari perempuan yang lebih tua, perempuan akan bisa bereproduksi seperti laki-laki seumur hidupnya," kata Singh seperti dilansir laman CBSNews, Rabu (2/10).
BACA JUGA: Kontrol Nafsu Belanja dengan High Heels
Untuk merumuskan teori ini, Singh menggunakan pemodelan komputer untuk menilai bagaimana pilihan laki-laki mempengaruhi menopause. Hasilnya menemukan bahwa dari waktu ke waktu, persaingan di antara laki-laki dari segala usia untuk mendapat perempuan muda membuat perempuan tua berkurang kemampuan reproduksinya.
Singh menegaskan bahwa evolusi seharusnya tidak berpihak pada infertilitas atau fenomena menopause pada wanita. Tapi perempuan yang lebih subur lebih besar kemungkinannya dicari oleh laki-laki dari segala usia, ketimbang perempuan tua yang lebih kecil kemungkinannya untuk bereproduksi.
BACA JUGA: Deodoran Ternyata Bisa Picu Masalah Jantung
"Bagaimana manusia bisa mengalami infertilitas. Hal ini bertentangan dengan seluruh gagasan seleksi alam. Seleksi alam memilih kesuburan, untuk bereproduksi. Bukan menghentikannya," kata Singh lebih lanjut.
Ada beberapa teori lain yang sejalan dengan pemikiran Singh. Misalnya yang menjelaskan bahwa kemampuan reproduksi perempuan tua akan memburuk seiring kondisi kesehatannya. Perempuan berusia 35 ke atas yang mencoba untuk hamil lebih berisiko memiliki bayi lahir prematur, lahir mati atau keguguran.
Singh menjelaskan bahwa jika kecenderungannya dibalik, yaitu perempuan memilih pasangan yang lebih muda, laki-lakilah yang mungkin akan kehilangan kesuburan. Penelitian tahun 2010 menunjukkan bahwa kemungkinan anak mengalami autisme lebih besar jika ayahnya berumur lebih dari 40 tahun dan ibunya kurang dari 30 tahun.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tetangga Ramah Turunkan Resiko Stroke
Redaktur : Tim Redaksi