STY Punya Bahasa Cinta, Sikapnya kepada Suporter Mirip Jurgen Klopp

Sabtu, 15 Juni 2024 – 07:05 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong alias STY. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Selasa, 11 Juni 2024, masyarakat pencinta sepak bola tanah air bisa tidur sembari tersenyum setelah Timnas Indonesia mengalahkan Filipina 2 gol tanpa balas.

Kemenangan tersebut menjadi tiket Timnas Indonesia masuk putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

BACA JUGA: Jay Idzes, Thom Haye, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Biarpun Saya Pergi Jauh

Indonesia sejatinya pernah bermain di putaran final Piala Dunia 1938, tetapi saat itu masih bernama Hindia Belanda. Oleh karena itu, untuk format saat ini, Indonesia baru pertama kalinya melaju ke putaran ketiga.

Pekerjaan rumah Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong alias STY bakal lebih berat karena pada putaran ketiga yang diikuti 18 negara terdapat tim-tim Asia langganan Piala Dunia seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, hingga Iran.

BACA JUGA: Indonesia Ranking 134 Berpotensi Bertemu Raksasa-raksasa Asia, STY Bilang Begini

Namun, Shin tidak menyerah untuk mewujudkan mimpinya membawa Indonesia berlaga di Piala Dunia, setelah mimpi kecil sang Merah Putih untuk tampil di ajang puncak pesta sepak bola di dunia itu sudah terwujud di Piala Dunia U-17 akhir tahun lalu.

STY meminta masyarakat terus percaya kepada dirinya dan kepada penggawa Garuda.

BACA JUGA: Shin Tae Yong: Jujur, Saya tidak Bisa Memberikan Nilai yang Baik pada Lini Depan

Sikap STY itu mirip Jurgen Klopp yang meminta suporter Liverpool mengubah mindset "from doubters to believers" pada awal kedatangannya, Oktober 2015 silam sebelum meraih kesuksesan merengkuh Liga Champions musim 2018/2019 dan Liga Inggris musim 2019/2020.

Seperti halnya Klopp, pelatih 53 tahun itu membutuhkan waktu untuk memoles Garuda menjadi kembali berada di level Asia.

Sejak kedatangannya pada akhir 2019, transformasi Shin Tae-yong tidak terjadi dalam semalam.

STY memotong generasi dan terus mencari pemain-pemain idamannya dan hasil itu baru dipetiknya pada tahun ini ketika mencatatkan sejarah dengan menembus babak 16 besar Piala Asia 2023 Qatar, semifinal Piala Asia U-23 2024, dan putaran ketiga Kualiifkasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Klopp sangat dicintai di Liverpool, begitu juga STY yang juga mendapatkan perlakuan yang sama di Indonesia.

Namanya kerap diagung-agungkan setelah selesai laga. STY memang tak mahir berbahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

Namun, bagaimana STY membangun kedekatannya dengan para pemain dan suporter, mungkin saja merupakan sesuatu yang tak dimiliki pelatih lain di tubuh Merah Putih.

STY seperti mempunyai love languange tersendiri untuk mengungkapkan rasa sayangnya kepada para pemainnya dan juga kepada para suporter.

Satu hal yang pasti, selama empat tahun di Indonesia, STY mampu membuat iklim sepak bola Indonesia menjadi lebih bergairah dan lebih membara.

Industri sepak bola berkembang semakin luas. Tak hanya dinikmati laki-laki, tetapi juga wanita hingga anak-anak, terlepas pro dan kontra yang ada saat ini.

Dan kepercayaan ini rasanya tidak cukup jika hanya berjalan antara pelatih dan pemain. Lebih luas lagi juga perlu bagi pencinta sepak bola tanah air yang harus memanfaatkan momen ini untuk percaya penuh kepada STY serta Rizky Ridho dan kawan-kawan.

Indonesia memang masih anak bawang di putaran ketiga. Namun, dengan kepercayaan itu, energi positif akan bernaung dan siapa tahu akan menjadi faktor pendukung sekian persen untuk membuat "apapun bisa terjadi di sepak bola" berakhir indah untuk Indonesia.

Apapun hasilnya nanti, jika Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026, tak perlu bereaksi berlebihan dan tak perlu menghujat karena pasti pengalaman itu akan menjadi pelajaran berharga dan menjadi batas target bagus yang ditetapkan untuk tahun-tahun ke depannya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler