jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Masalah rumah tangga antara Banjir (23) dan Vita (21) berakhir tragis.
Vita yang berniat kabur membuat Banjir emosi. Parang akhirnya berbicara.
BACA JUGA: Waduh, Sule Jadi Buronan Polisi
Banjir langsung membunuh Vita di rumah mereka di Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rabu (12/4).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sampit, peristiwa itu berawal saat Banjir dan Vita terlibat percekcokan.
BACA JUGA: Astaga! Roni hanya Dibayar Rp 300 Ribu untuk Bantai Anak-anak Korban
Banjir mengejar Vita yang kala itu berusaha melarikan diri.
Tanpa ampun, Banjir langsung menebas leher belakang Vita.
BACA JUGA: Inilah Anak yang Selamat dari Pembunuhan Sekeluarga Itu
Ironisnya, peristiwa itu terjadi di depan anak mereka yang masih berusia satu tahun.
Setelah melihat korban sudah tak bernyawa, pelaku menggendong anaknya dan kabur dari rumah.
Beberapa warga melihat kejadian itu. Suasana langsung gempar. Warga beramai-ramai mengejar Banjir.
”Sempat dikepung warga. Namun, karena takut lantaran anak korban digendong pelaku, jadi tidak berani mengambil tindakan, dikhawatirkan terjadi sesuatu dengan anak itu. Sebab, pelaku masih memegang parang," kata Camat Telaga Antang Siyono saat dikonfirmasi Radar Sampit, Rabu (12/4).
Warga sekitar langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pospol Sangai.
Banjir akhirnya berhasil diringkus pukul 17:15 WIB.
”Dengan bantuan kapospol Sangai dan Polsek Antang Kalang baru bisa mengamankan pelaku. Saat ini sudah dibawa ke kantor polisi," ujarnya.
Kepala Desa Tumbang Boloi Astono mengatakan, Vita dan Banjir menikah sekitar dua tahun lalu.
Keduanya sempat berpisah, tetapi baru rujuk dan kembali kumpul satu bulan belakangan ini.
Dia tak menyangka masalah keduanya berakhir dengan tragedi berdarah.
”Suaminya memang jarang berkomunikasi dengan warga lainnya. Agak tertutup. Namun, memang sebelumnya sering ada pertengkaran dalam rumah tangga mereka," kata Astono. (mir/ang/dc/ign)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Motifnya Bukan hanya Dendam, tapi juga karena...
Redaktur & Reporter : Ragil