jpnn.com - MANOKWARI - Puluhan rumah di permukiman padat penduduk di Kompleks Borobudur, Kelurahan Padarni, Manokwari dilalap si jago merah, Selasa (21/6) kemarin.
Warga yang sedang tertidur lelap serta umat Islam yang tengah mempersiapkan makan sahur pun bergegas menyelamatkan diri masing-masing. Hanya dalam hitungan beberapa menit, api sudah menghanguskan puluhan rumah yang saling berdempetan.
BACA JUGA: Bocah 10 Bulan Tarik Kuali Berisi Kuah Mendidih, OMG! Tubuhnya...
"Tidak ada barang yang diselamatkan, semua habis terbakar. Yang penting bisa selamatkan diri dan dua anak saya,’’ ujar Diana, salah seorang korban kebakaran dikutip dari Radar Sorong (JawaPos Group), Rabu (22/6).
Warga sudah menghubungi petugas pemadam kebakaran, namun tak kunjung datang. Mereka pun memanfaatkan mobil tanki air yang tiba sekitar pukul 04.15 WIT. Upaya pemadaman terus dilakukan, namun belum maksimal.
BACA JUGA: Sedang Beli Pulsa, Nemu Bayi di Kantong Plastik
Hingga pukul 05.00 WIT api terus berkobar. Selain mengandalkan mobil tanki, masyarakat sekitar juga melalukan pemadaman dengan memanfaatkan air sumur dan air laut.
Si jago merah baru bisa dipadamkan setelah kedatangan mobil damkar Bandara Rendani serta dua mobil water canon Dit Sabhara Polda Papua Barat. Kobaran api berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIT.
BACA JUGA: Pengumuman, Tarif PDAM Naik Agustus Nanti
Berdasar data yang dihimpun, api mulai berkobar sekitar pukul 03.00 WIT dari salah satu rumah. Sebelum kejadian kebakaran, warga mendengar terjadi pertengkaran antar suami-istri.
Tak lama kemudian, dari dalam rumah tersebut muncul kobaran api yang merembet sangat cepat ke rumah sekitar.
‘’Mereka (pasangan suami-istri) ini memang sudah sering bertengkar. Pada saat kejadian mereka sudah bertengkar sejak malam. Salah satu pasangan suami istri itu mengancam akan membakar rumah. Setelah rumahnya terbakar mereka melarikan diri,’’ ujar warga kepada wartawan di lokasi kejadian.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, terdapat 42 rumah warga yang ludes terbakar, serta puluhan petak kamar kos. Sebanyak 88 kepala keluarga (KK) atau 308 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Prov Papua Barat, Derek Ampnir mengatakan, untuk menampung korban kebakaran, pihaknya mendirikan tiga tenda. Namun, sebagian korban memilih tinggal di rumah keluarga.
‘’Atas perintah gubernur, BPBD telah memasang tenda, peralatan sudah kita kasih. Kita juga akan menyerahkan makanan siap saji. Sudah menjadi prosedur, ketika terjadi bencana kita berikan makan siap saji,’’ tandasnya kepada wartawan. (lm/fab/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Edan! Kelompok Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 59 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi