jpnn.com - Pasangan suami istri alias pasutri, I Wayan Suastika dan Ni Kadek Darmini, keduanya caleg DPRD dari PDIP, berpeluang besar lolos duduk di kursi dewan.
Pasutri asal Dusun Juwuk Legi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem itu maju lewat PDIP. Suastika caleg DPRD Karangasem dapil IV (Kecamatan Selat, Rendang, dan Sidemen). Sedangkan Darmini adalah caleg DPRD Bali dapil Karangasem. Seperti apa?
BACA JUGA: Cegah Kisruh Berulang, Dorong Pemilu 2024 Pakai e-Voting
MADE MERTAWAN, Amlapura
CALEG pasutri ini bukan orang baru di panggung politik. Keduanya merupakan incumbent (petahana). Suastika sudah dua kali duduk di kursi DPRD Karangasem. Sedangkan istrinya baru sekali. Berdasar penghitungan suara sementara, keduanya berpeluang kembali duduk sebagai wakil rakyat.
BACA JUGA: 144 KPPS Meninggal Dunia, KPU Gelar Salat Gaib
Hal itu mengacu hasil penghitungan sementara berdasarkan C1 yang masuk ke PDIP. Suastika memperkirakan meraup sekitar 5000 lebih suara. Jumlah itu diprediksi paling tinggi di partainya dapil IV.
BACA JUGA: Real Count Bakesbangpol: Perolehan Suara NasDem Mencengangkan
BACA JUGA: Bawaslu Ingatkan KPU Tak Buru-buru Mengkhayal soal Evaluasi Pemilu
Begitu pula Darmini. Darmini diperkirakan mendapat suara terbanyak di partainya untuk caleg DPRD Bali dapil Karangasem, yakni sekitar 30 ribu suara. Perolehan suara keduanya meningkat dari Pileg 2014. “Mudah-mudahan saat pleno KPU kami benar-benar lolos,” harap Suastika.
Suastika kepada Bali Express (Jawa Pos Group), Senin (22/4) lalu mengatakan, meningkatnya perolehan suara dibandingkan perhelatan lima tahun lalu tersebut merupakan salah satu bukti tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap keduanya selama menjadi wakil rakyat.
“Selama menjabat kami bekerja tulus, berjuang untuk masyarakat,” terang Suastika. Selama masa kampanye, mereka juga lebih aktif turun ke masyarakat.
“Sebelumnya kampanye sering turun, saat kampanye lebih sering lagi,” jelas anggota Komisi III DPRD Karangasem itu.
Suastika menegaskan, sama-sama maju merebut kursi dewan bukan berarti haus jabatan. Selain karena memang ada niat, keduanya maju karena penugasan partai, yakni PDIP. Di mana, petahana menjadi prioritas sebagai caleg.
Selama menjabat, Suastika dan istrinya berusaha bekerja profesional. Misalnya dalam menyalurkan hibah maupun bansos. Tidak selalu konstituen Suastika menjadi prioritas mendapat bantuan yang difasilitasi Darmini. Begitu pula sebaliknya.
Pun demikian saat masa kampanye untuk merebut kursi DPRD periode 2019-2014, mereka bekerja secara profesional. Masing-masing membentuk tim dan relawan untuk meraup suara sebanyak-banyaknya.
Saat turun kampanye, seperti simakrama di masyarakat, Suastika menghindari bersama sang istri dalam satu tempat. Hal itu sengaja diatur untuk menghindari kesan haus jabatan bahwa keduanya jadi caleg, yang tidak menutup kemungkinan dijadikan black campaign oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan keduanya lolos.
BACA JUGA: Pasukan Brimob dari 11 Daerah Dikirim ke Jakarta, Pengin Tahu Jumlahnya?
Namun demikian, bukan berarti menyembunyikan status mereka adalah pasutri. Ketua PAC PDI Kecamatan Selat itu kembali menegaskan bahwa dalam setiap kampanye keduanya saling mempromosikan, khususnya di dapil IV yang merupakan dapilnya Suastika.
“Dari rumah itu sudah diatur. Kalau saya ke sini, ibu ke tempat lain. Jadi lebih efektif. Sering juga sih kegiatan bersama,” tandas Suastika. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Persilakan Masyarakat Sebar Video Dugaan Kecurangan Pemilu
Redaktur & Reporter : Soetomo