Suami-Istri Jadi Kurir Narkoba

Selasa, 07 Februari 2012 – 02:52 WIB

TANGERANG - Takut berpisah dengan sang suami, KM alias JK, 24, siap melakukan segalanya termasuk menjadi kurir narkoba jaringan internasional. Akibatnya, perempuan yang berprofesi sebagai wiraswasta itu dibekuk petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno- Hatta (Soetta) usai menerima paket kiriman berisi narkoba bersama kekasihnya KD, 35, warga negara (WN) Afrika.
 
Keduanya dibekuk dari sebuah rumah di Jakasetia, Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa hari lalu. Narkoba jenis methamphetamine atau sabu-sabu seberat 442 gram dan 536 gram levometorfan (sejenis heroin) senilai Rp 2,5 miliar itu disembunyikan dalam papan bingkai lukisan bergambar gajah dan Dewa Krisna saat coba diselundupkan ke tanah air.
    
Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soetta Oza Olivia mengatakan modus penyelundupan narkoba yang disembunyikan dalam papan bingkai lukisan melalui perusahan jasa titipan (PJT) merupakan kali pertama terjadi pada 2012 ini. ”Ini bukan modus baru. Makanya berhasil kami deteksi,” terangnya, Senin (6/2).

Dia juga mengatakan dari Januari-pekan kedua Februari sudah lima kasus penyelundupan narkoba berhasil digagalkan. Dari jumlah itu, petugas membekuk 5 warga negara Indonesia (WNI), satu warga Malaysia dan satu warga Afrika sebagai tersangka penyelundup narkoba ke tanah air. 
     
Sementara itu, Kasi Penindakan dan Penyelidikan Bea dan Cukai Bandara Soetta Gatot Sugeng Wibowo mengatakan KM mengaku mau menerima paket sabu-sabu atas nama dirinya karena diminta KD yang merupakan suami sirinya. ”Mereka memang sudah menikah. Tapi nikah siri,” terang Gatot. Awal perkenalan, wanita pengusaha souvenir dengan warga negara Afrika itu terjadi 2008 lalu.
    
Ketika hendak turun dari angkutan umum (angkot) KM mau jatuh. Namun, ditolong KD yang kebetulan ada di atas angkutan tersebut. ”Semenjak itu kedua berpacaran hingga akhirnya menikah siri,” ungkap Gatot juga. KD mengaku tahu paket kiriman yang diterima berisi methamphetamine dan levometorfan yang sembunyikan dalam papan bingkai lukisan bergambar gajah dan Dewa Krisna.
    
”Keduanya mengaku hanya kurir narkoba internasional. KM mengaku dijanjikan imbalan Rp 2 juta-Rp 3 juta untuk menyelundupkan narkoba. Sedangkan KD dijanjikan Rp 10 juta-Rp 15 juta oleh seseorang pemasok narkoba. Narkoba ini asal India. Bandar itu yang saat ini tengah diburu petugas Badan Narkotika Nasional (BNN),” tegas Gatot lagi.
    
Sementara Kepala Bagian Humas BNN Sumirat Dwiyanto mengatakan pihaknya belum mengetahui jaringan mana yang mengirim narkoba asal India itu ke tanah air. ”Masih kami telusuri,” terangnya. Tapi dia mengaku akan menelusuri pengakuan keduanya yang mengatakan hanya sebagai kurir. (gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Kawin Lari, Pelajar SD Diperkosa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler