Pasangan asal Australia Barat ini mengikat janji di tempat yang berdebu di pedalaman Queensland, dalam upaya mereka untuk meningkatkan bisnis lokal yang tengah dilanda kekeringan.

Cameron Miskovsky menghabiskan masa kecilnya di Mount Isa, Queensland, sementara pasangannya, Heidi Erkkila, dibesarkan di Ingham dekat Townsville, juga terletak di Queensland.

BACA JUGA: Buka Puasa Bersama dan Ajang Lepas Rindu Ramadhan di Tanah Air

Tapi pasangan ini telah tinggal di Southern Cross -sekitar empat jam berkendara dari Perth –Australia Barat, selama bertahun-tahun.

Setelah 4,5 tahun bertunangan, pasangan ini mulai mencari lokasi untuk mengikrarkan cinta mereka secara resmi.

BACA JUGA: Burkini, Pakaian Renang Muslimah

"Itu tujuan pernikahan dari awal –tujuannya ada di depan mata. Kami jelas berbicara tentang semua kota-kota pesisir tapi entah mengapa, Heidi hanya bilang Hughenden," tutur Cameron. Meski tak ada satupun dari pasangan ini yang berasal dari Hughenden, keduanya ingin mendorong perekonomian kota yang sedang paceklik.

Supplied; Sarah Jay Images

BACA JUGA: ELL: Bagaimana Anda Merayakan Ulang Tahun

Berbagi cinta di Hughenden yang kering

Hughenden terletak sekitar 400 kilometer di pedalaman dari garis pantai Queensland.

Kota ini memiliki satu jalan utama, dua sekolah kecil, dan populasi kecil yakni sekitar 1.000 warga.

Kota ini juga berada di antara Townsville dan Mount Isa, yang memungkinkan pasangan ini untuk bertemu -secara harfiah -di tengah.

Tapi motivasi di balik menggelar pernikahan di Hughenden adalah lebih dari sekedar lokasi yang mudah.

"Kami punya banyak teman yang memiliki bisnis di sini, dan saya pikir ini membantu terutama untuk ekonomi dan kekeringan," sebut Heidi.

Sekitar 84% dari wilayah Queensland dinyatakan mengalami kekeringan, dengan Hughenden, baru-baru ini, mengalami gagal musim hujan yang keempat.

"Dengan kekeringan, pebisnis, dan orang-orang di sini telah berjuang," kata Cameron.

"Kenal banyak orang di tempat ini –entah bagaimana –membuat Anda ingin mencoba dan berkonstribusi kembali kepada masyarakat," lanjutnya.

Berniat untuk membantu kota pedalaman ini, pasangan ini merencanakan pernikahan dengan 120 undangan, membawa orang-orang dari seluruh Australia untuk berkumpul di acara pernikahan mereka.

"Menghabiskan semua uang yang kami punya untuk pernikahan -ketimbang memberikannya kepada seseorang di kota ini, tampaknya sedikit lebih layak," utara si pengantin pria. Pernikahan Cameron-Heidi berlangsung 4 hari dengan para undangan tiba pada hari Kamis dan meninggalkan Hughenden pada hari minggu-nya.

ABC; Harriet Tatham

Acara pernikahan bawa perbedaan

Sherilee Honnery, manajer layanan masyarakat di Dewan Kota Flinders, mengatakan, pernikahan Cameron dan Heidi telah membuat kota ini berdengung.

"Saya pikir itu fantastis –ini seharusnya terjadi lebih sering. Ini akan menjadi suntikan, yang benar-benar dibutuhkan saat ini, bagi komunitas," ujar Heidi.

Sherilee mengatakan, perayaan itu akan membawa uang dan harapan bagi sejumlah bisnis lokal.

"Kekeringan selalu berdampak pada pemilik pertanian -saya ada di sana, saya mengerti bagian itu -tapi begitu ia mulai memengaruhi pertanian, itu benar-benar mulai memengaruhi bisnis-bisnis kecil juga," sebutnya. Empat pendamping mempelai pria, termasuk petugas pajak setempat, Robert Downie (kiri).

Supplied; Sarah Jay Images

Berbagi rezeki dengan pub lokal

Petugas pajak Hughenden yang juga tamu pernikahan, Robert Downie, mengatakan, pernikahan Cameron-Heidi adalah pertama kalinya hotel ini dipesan penuh, sejak bertahun-tahun lalu.

"Ada 113 tamu, jadi kami kehabisan kamar. Ini adalah acara khusus," ungkapnya.

Robert menuturkan, kurangnya hujan telah berdampak pada bisnis lokal.

"Sudah sekitar empat tahun sejak kami terakhir mendapat hujan yang baik, jadi kami jelas melihat penurunan bertahap dalam jumlah orang yang datang ke kota ini, dan jumlah orang yang masuk ke pintu itu," aku Robert.

"Mungkin kota ini sedang berada di titik terendah -mudah-mudahan itu tak lebih rendah lagi," sambungnya.

Robert mengatakan, di samping dorongan ekonomi yang telah dibawa pernikahan ini, Hughenden terus memerlukan hujan.

"Ini akan membantu sedikit -kami hanya terus berbuat dan mencoba serta memanfaatkan keramaiannya, tapi jelas, kami membutuhkan lebih dari sekedar akhir pekan ini untuk terus berkontibusi," ujarnya. Heidi dan Cameron telah bertunangan selama 4,5 tahun sebelum mengikrarkan janji sehidup semati sebagai suami-istri.

Supplied; Sarah Jay Images

Cinta sejati di pedalaman

Apapun manfaatnya, Heidi mengatakan, ia sangat gembira menjadi istri Cameron.

"Kami sudah saling kenal selama empat setengah tahun, tapi rasanya lebih lama dari itu, dalam cara yang baik. Saya tak percaya saya menikahi cinta sejati dalam hidup saya -itu klise tapi itu benar," tutur sang mempelai perempuan. Heidi-Cameron berbagi cinta dengan warga Hughenden.

Supplied; Sarah Jay Images

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Timor Leste Jadi Pekerja Musiman Australia

Berita Terkait