Suami Istri Tewas, Juga Anaknya yang Masih SD

Selasa, 28 Januari 2020 – 09:56 WIB
Rumah terbakar. Ilustrasi Foto: dok.Antara

jpnn.com, SEKADAU - Satu keluarga warga Dusun Sungai Biawak, Desa Menawai, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, tewas akibat rumahnya terbakar, Senin (27/1) malam.

Mereka yang tewas adalah pasangan suami istri inisial YU dan BG, serta EL, anak bungsu mereka yang duduk di bangku kelas 4 SD.

BACA JUGA: Biasa Belanja saat Gelap, Suami Istri Ditangkap Polisi

"Hasil olah lokasi kejadian, kami menemukan pelita sebagai sumber penerangan, dan dugaan sementara pelita yang menyala berada dekat jeriken yang berisi solar, dan di dekat jeriken ada kain," kata Kepala Polsek Belitang Hilir, Inspektur Polisi Satu I Nengah Muliawan, saat dikonfirmasi di Kabupaten Sekadau, Selasa (28/1) pagi.

Keterangan warga sekitar, kejadian itu sekitar pukul 19.30 WIB saat tampak asap dari bumbung rumah. Sontak hal itu membuat warga berdatangan untuk menjinakkan si jago merah dan tak lama kemudian berhasil dipadamkan.

BACA JUGA: 162 Warga Jadi Korban Kebakaran di Kebayoran Lama, Satu Tewas

Pemandangan miris terlihat di dalam kamar tersebut, saat terlihat sepasang suami istri dan seorang anak tewas.

"Pintu kamar dari papan beralaskan triplek itu tersambar api, karena pintu tidak tertutup rapat sehingga api menjalar ke dalam kamar menyambar pakaian dan buku yang berada dekat pintu," ujar Muliawan.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Presiden Jokowi soal Virus Corona

Petugas Polsek Belitang Hilir mendapati kabar sekitar pukul 23.00 WIB lantaran warga di lokasi kejadian sulit sinyal untuk menghubungi petugas. Mendapat informasi tersebut membuat seluruh petugas polisi bergegas menuju TKP.

Namun cuaca yang tidak bersahabat membuat mereka harus menunggu hujan reda. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih dua jam, dan ketika tiba di lokasi, petugas langsung memasang garis polisi dan garis tersebut tidak dilepas sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Pantauan di lapangan terlihat kondisi jenazah sang bapak terpisah sedikit dari ibu dan di belakang si ibu ada anak bungsu.

"Jendela kamar dari papan dibuat permanen sehingga tidak ada celah untuk keluar. Langkah selanjutnya setelah menyerahkan jenasah ke pihak keluarga, kami juga akan mengumpulkan keterangan dari saksi," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler