jpnn.com - TASIK – Aksi nekat Heri Akhmat Rivai (55) yang menjajakan organ ginjalnya di Bunderan Hotel Indonesia (HI) Jakarta Jumat (2/8) ternyata tak sepengetahuan istri dan anak-anaknya.
”Saya tidak pernah menyuruh dia pergi ke Jakarta untuk melakukan aksi itu, cuman saya pernah berkeluh kesah kepada dia berbicara tentang bayaran kuliah terus bayaran yang lainya,” ungkap Titin, istri Heri sambil menitikan air mata di rumahnya Kampung Mekarsari, Singasari, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya kemarin (2/8).
BACA JUGA: Histeris! Kakak Beradik Disambar Petir saat Main HP
Terakhir, Titin bertemu dengan Heri Kamis (30/7) di taman alun-alun Sinagaparna. Saat itu Titin memberikan titipan uang dari anaknya untuk Heri. Saat itu Heri meminta uang tambahan Rp 100.000.
”Kayaknya itu (uang Rp 100.000, Red) ongkos pergi ke Jakarta,” jelas guru di salah satu TK di Cigalontang ini.
BACA JUGA: Hujan Es Disertai Puting Beliung, 16 Rumah Roboh
Titin sempat menyebutkan bahwa pria yang telah pisah ranjang dengannya itu sempat melontarkan keinginanya pergi ke Jakarta. ”Saya kira dia hanya bercanda. Saya bilang, “Mau apa pergi ke Jakarta?,” jelasnya menirukan percakapan dengan Heri.
Betapa terkejutnya Titin dan salah satu anaknya, Dindi Intan Pratiwi ketika melihat aksi ayahnya di salah satu portal berita online nasional bahwa Heri menjajakan ginjal di HI untuk keperluan Dindi yang kuliah di Universitas Jenderal Soedirman, Purwekerto, Jateng.
BACA JUGA: Citilink Tergelincir, Dua Penumpang Dibawa ke RS
”Terus pagi pagi hari, Sabtu, anak saya dapat SMS dari dekan Fakultas Ilmus Sosial Politik (FISIP Unsoed, red) menanyakan aksi ayahnya di Bunderan HI,” terangnya. Titin lantas terpukul mengetahui perilaku suaminya itu.
Pun dengan anaknya, Dindi. Dia stres. Terlebih ayahnya membawa sebuah nama institusi pendidikan. Titin dan Dindi khawatir terjadi apa-apa. Namun, ternyata pihak Unsoed malah berniat datang ke Tasikmalaya untuk bertemu dengan keluarga Heri.
”Pihak Unsoed datang kemarin (1/8) malam, mereka menjanjikan untuk membantu Dindi hingga wisuda dan mereka segera memprosesnya,” terang dia.
Selama ini Titin mengaku jungkir balik membiayai anakanya kuliah, bahkan sampai berhutang. ”Tapi saya tak pernah meminta-minta,” kata dia.
Menurut dia, Dindi pun tidak pernah mengeluh tentang biaya kuliahnya di Unsoed. Dindi juga dikenal sebagai mahasiswi berprestasi. ”Maka dari itu Unsoed juga mau memberikan bantuan padanya,” terangnya.
Titin dan anak-anaknya tinggal satu atap bersama keluarga besarnya di Kampung Mekarsari RT 01 RW 02 Desa Singasari Kecamatan Singaparna. ”Jadi saya tinggal di bawah satu atap dengan lima keluarga,” jelasnya.
Dindi adalah mahasiswi semester V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP Jurusan Administrasi Negara. Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya yang pertama sudah menikah dan adiknya masih duduk di bangku sekolah kelas II SMA.
Saat dimintai keterangan, dia menjawab. ”Saya udah capek dengan semua ini,” ungkapnya singkat.
Sebelumnya, diberitakan salah satu portal berita, Heri Akhmat Rivai menjajakan ginjal di Bunderan HI Jakarta untuk membayar biaya kuliah anaknya, Dindi di Unsoed. (den)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Citilink Tergelincir, Operasional di Bandara Minangkabau Disetop
Redaktur : Tim Redaksi