SIANTAR - Leli boru Siregar (24), warga Nagori Mayang, Kecamatan Bosar Maligas, menuntut cerai suaminya Chandra Simanjuntak (32) karena mencabuli Mawar (16), siswi SMA.
Suaminya pun akhirnya diciduk petugas Polsek Perdagangan, pekan lalu. Tersangka yang ditemui Metro Siantar (Grup JPNN) kemarin di sel tahanan Polsek Perdagangan mengatakan, selama ini kasus yang menjeratnya selalu ditutupinya agar tak ketahuan istrinya.
Namun, sang istri akhirnya mendapat kabar dari tetangga bahwa suaminya ditangkap polisi karena kasus pencabulan.
Ketika melihat suaminya mendekam di balik jeruji besi, istri tersangka menemui korban dan menanyakan kronologis kejadiannya. Usai mendengar kejadian itu, ia meminta agar suaminya menandatangani surat cerai. Sebab dengan kasus tersebut, dia mengaku kesal.
“Memang ketika mengetahui kasus pencabulan itu, istriku ini sangat marah. Kemudian, Minggu (2/6) pagi ia datang menjenguk aku. Dikatakannya kalau ia menuntut cerai aku. Padahal aku sangat mencintainya,” aku Chandra Simanjutak, saat ditemui, Selasa (11/6) di sel tahanan Polsek Perdagangan.
Dia mengaku, selama ini hubungannya dengan korban hanya sebatas pelampiasan, karena dia kesepian. Sebab sejak enam bulan terakhir, istrinya pergi ke rumah keluarganya di Tanjung Balai, untuk mencari pekerjaan. Kepergian istrinya ini ternyata dimanfaatkan untuk mencari selingkuhan.
“Sekarang ini aku sendiri tak tau harus berbuat apa. Kalau memang istriku terus berkeras ingin bercerai lebih baik aku bunuh diri sajalah. Karena, bagaimana pun semua orang yang kucintai tak lagi bersamaku. Buat apalah aku hidup,” kata tersangka pasrah.
Kapolsek Perdagangan AKP Aron Siahaan ketika ditemui METRO, Selasa (11/6) mengaku saat ini kasus ini masih diproses. Tersangka akan dikirim ke Polres Simalungun sekalian pelimpahan berkas kasusnya.
“Semuanya lanjut. Memang istrinya pernah kunjungi tersangka di sini. Dan sejauh ini, kasus ini terus lanjut. Kami pun akan melimpahkan kasus ini ke Polres Simalungun,” ujarnya.
Sementara, pengakuan korban, siswi SMA itu, kepada polisi mengaku awal Mei 2013 lalu, dia mengenal tersangka dari telepon selulernya. Kala itu, tersangka menghubungi korban dari nomor acak. Atas komunikasi tak sengaja itu, tersangka selalu menghubungi dan merayu korban setiap hari.
Selanjutnya, keduanya bertemu di kawasan Pematang Bandar tak jauh dari kediaman korban. mereka pun semakin dekat dan menjalin hubungan istimewa.
Sabtu (1/6) lalu, korban diajak pergi oleh tersangka dengan janji akan dinikahi karena mencintainya. Dengan rayuan itu korban setuju. Namun pada Minggu (2/6), korban dan tersangka dijemput keluarga korban dari Nagori Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Simalungun.
Kemudian, tersangka diserahkan ke Polsek Perdagangan. Tersangka mengaku menyetubuhi korban sebanyak tiga kali di areal perkebunan Laras, PTPN IV, Kecamatan Bandar Huluan. (bli)
Suaminya pun akhirnya diciduk petugas Polsek Perdagangan, pekan lalu. Tersangka yang ditemui Metro Siantar (Grup JPNN) kemarin di sel tahanan Polsek Perdagangan mengatakan, selama ini kasus yang menjeratnya selalu ditutupinya agar tak ketahuan istrinya.
Namun, sang istri akhirnya mendapat kabar dari tetangga bahwa suaminya ditangkap polisi karena kasus pencabulan.
Ketika melihat suaminya mendekam di balik jeruji besi, istri tersangka menemui korban dan menanyakan kronologis kejadiannya. Usai mendengar kejadian itu, ia meminta agar suaminya menandatangani surat cerai. Sebab dengan kasus tersebut, dia mengaku kesal.
“Memang ketika mengetahui kasus pencabulan itu, istriku ini sangat marah. Kemudian, Minggu (2/6) pagi ia datang menjenguk aku. Dikatakannya kalau ia menuntut cerai aku. Padahal aku sangat mencintainya,” aku Chandra Simanjutak, saat ditemui, Selasa (11/6) di sel tahanan Polsek Perdagangan.
Dia mengaku, selama ini hubungannya dengan korban hanya sebatas pelampiasan, karena dia kesepian. Sebab sejak enam bulan terakhir, istrinya pergi ke rumah keluarganya di Tanjung Balai, untuk mencari pekerjaan. Kepergian istrinya ini ternyata dimanfaatkan untuk mencari selingkuhan.
“Sekarang ini aku sendiri tak tau harus berbuat apa. Kalau memang istriku terus berkeras ingin bercerai lebih baik aku bunuh diri sajalah. Karena, bagaimana pun semua orang yang kucintai tak lagi bersamaku. Buat apalah aku hidup,” kata tersangka pasrah.
Kapolsek Perdagangan AKP Aron Siahaan ketika ditemui METRO, Selasa (11/6) mengaku saat ini kasus ini masih diproses. Tersangka akan dikirim ke Polres Simalungun sekalian pelimpahan berkas kasusnya.
“Semuanya lanjut. Memang istrinya pernah kunjungi tersangka di sini. Dan sejauh ini, kasus ini terus lanjut. Kami pun akan melimpahkan kasus ini ke Polres Simalungun,” ujarnya.
Sementara, pengakuan korban, siswi SMA itu, kepada polisi mengaku awal Mei 2013 lalu, dia mengenal tersangka dari telepon selulernya. Kala itu, tersangka menghubungi korban dari nomor acak. Atas komunikasi tak sengaja itu, tersangka selalu menghubungi dan merayu korban setiap hari.
Selanjutnya, keduanya bertemu di kawasan Pematang Bandar tak jauh dari kediaman korban. mereka pun semakin dekat dan menjalin hubungan istimewa.
Sabtu (1/6) lalu, korban diajak pergi oleh tersangka dengan janji akan dinikahi karena mencintainya. Dengan rayuan itu korban setuju. Namun pada Minggu (2/6), korban dan tersangka dijemput keluarga korban dari Nagori Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Simalungun.
Kemudian, tersangka diserahkan ke Polsek Perdagangan. Tersangka mengaku menyetubuhi korban sebanyak tiga kali di areal perkebunan Laras, PTPN IV, Kecamatan Bandar Huluan. (bli)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bintara Polisi Tewas Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi