Suara Benturan, Penumpang Saling Tindih, Ada yang Teriak Allahuakbar

Selasa, 15 November 2016 – 09:17 WIB
Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com - SERANG- Bus Po Bahagia Nopol B 7005 YK jurusan Cikarang–Merak terperosok hingga terbalik di di Tol Tangerang-Merak, KM 60, Ciujung, Kecamatan Kragilan, Kabuapaten Serang, Senin (14/11). 

Kecalakaan lalu lintas (lakalantas) tunggal ini menyebabkan seorang penumpang tewas dan puluhan orang mengalami luka-luka. 

BACA JUGA: Ada Pungli di Pelabuhan Ahmad Yani?

Informasi diperoleh, peristiwa naas itu terjadi sekira pukul 19.17 WIB. Sebelumnya, bus jurusan Cikarang-Merak itu meluncur dari arah Tangerang menuju Merak. Entah mengapa, bus nyelonong ke sisi kiri jalan dan menabarak pagar pembatas jalan tol.  

“Kondisi jalan menurun. Setelah menabrak pagar, bus terguling. Posisi akhir posisi ban berada di atas,” kata Petugas Patori Jalan Raya (PJR) Induk Serang Timur Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Paimin. 

BACA JUGA: Ihhhiiirr.. Pasangan Tua Ikut Nikah Masal, Grogi Banget

Bintara senior itu mengaku belum mengetahui pasti penyebab kecelakaan. Soalnhya, sopir dan kondektur bus belum diketahui keberadaanya. Sedangkan, penumpang dapat dimintai keterangan.

“Ada satu orang meninggal dunia. Jasadnya sudah dievakuasi ke RSUD Serang. Korban luka, dibawa ke RS Sari Asih,” kata Paimin. 

BACA JUGA: Luar Biasa, Umat Tetap Sembahyang seperti Biasa

Korban meninggal dunia atas nama Ani (25), warga Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Kasus lakalantas ini telah ditangani Unit Lakalantas Ditlantas Polda Banten.

“Kemungkinan sopir mengantuk. Karena di lokasi kejadian tidak ada bekas rem,” ujar Paimin. 

Pantauan Radar Banten, puluhan penumpang itu dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sari Asih, Kota Serang.

Sesuai data yang diperoleh dari Unit Lakalantas Ditlantas Polda Banten, tercatat ada 30 orang penumpang yang menerima tindakan medis.

“Semua penumpang ada 30 orang yang mengalami luka-luka. Termasuk, ada juga anak kecil,” kata petugas Lakalantas Ditlantas Polda Banten Brigadir Polisi (Brigpol) Awan Setiawan di RS Sari Asih. 

Awan mengakui belum dapat menjelaskan kronologis kecelakaan tersebut. Alasannya, petugas belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami belum tau (sebab kecelakaan-red). Belum ada olah TKP, kami masih fokus ke korban dahulu,” kata Awan. 

Kata Awan, rata-rata penumpang naik bus dari kawasan Bitung, Tangerang. Tujuan penumpang hendak ke Serang dan Merak.

“Ada yang tujuannya ke lampung,” kata Awan. 

Awan mengaku, petugas telah mengamankan sopir dan kenek bus. Hingga kemarin, petugas masih memintai keterangan keduanya.

“(Identitas sopir-red), nanti, biar pimpinan saya yang sampaikan. Ada kok di Polda (sopir dan kenek-red),” kata Awan.  

Penumpang bus, Maesaroh (16), mengaku tidak mengetahui kronologis kejadian. Setelah naik bus di daerah Cikokol, Tangerang, Maesaroh memilih tidur.

“Penumpangnya penuh. Saya duduk, dan istirahat di bus,” kata Maesraoh. 

Warga Desa Mekarsari, Kecamatan Cinangka, Anyer, Kabupaten Serang itu berencana pulang kampung.

“Bus, penumpangnya penuh. Saya tidur. Tiba-tiba, bunyi keras sekali, kepala saya ngebentur besi. Banyak yang teriak dan rebutan keluar. Abis itu saya enggak ingat. tau-tau udah ada disini (RS Sari Asih-red),” jelas Maesaroh. 

Dea (22), penumpang lain, mengaku kecelakaan itiu berlangsung sangat cepat dan tiba-tiba.

“Saya ngerasa ban depan sebelah kanan bermasalah. Bus oleng, terus kebanting,” ujar Dea. 

Nisa mengungkapkan hal senada. Dia mengaku tidak mengetahui penyebab kecelakaan lantaran tertidur di bus.

“Saya tidur. Bangun itu, karena bunyi geruduk, terus ketindih-tindih. Kagetlah. Ada yang teriak Alahuakbar!!,” kata mahasiswi IAIN SMHB itu. 

Sementara, Lili juga mengaku tidak mendengar suara letusan ban pecah sebelum kecelakaan terjadi. “Cuma duk, terus nyungsep masuk ke jurang. Enggak ada (suara letusan-red),” kata Lili. 

Kabag Operasional PT Jasa Raharja (Persero) Banten Didi Setiadi mengatakan, pihaknya akan menanggung biaya pengobatan seluruh penumpang yang mengalami luka-luka.

“Biaya pengobatan kami tanggung Rp 10 juta setiap orang. Uang itu langsung kami bayarkan ke pihak rumah sakit,” kata Didi Setiadi.

Buat korban meninggal dunia, lanjut Didi, PT Jasa Raharja akan memberikan santunan sebesar Rp 25 juta.

“Uang tersebut, kami akan berikan kepada ahli warisnya,” ujar Didi. (nda/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Juhanda Sempat Bertemu Nurdin M Top, Saat itu Tugasnya Hanya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler