Suara Hilang di TPS, Suami Caleg Depresi

Tekor Rp250 Juta Hasil Utang, Dimandikan Pemilik Padepokan

Jumat, 11 April 2014 – 09:21 WIB
SIMULASI: Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (26/2/2014) menggelar simulasi gladi lapang Operasi Mantap Brata Jaya 2014. Simulasi digelar di TPS 57 kampung Nelayan, Muara Angke, Penjaringan. Foto: Deri/INDOPOS/dok.

jpnn.com - CIREBON - Semalam, suami salah satu caleg Partai Demokrat yang mencalonkan diri di daerah pemilihan (dapil) X Jawa Barat mendatangi Padepokan Al-Busthomi, milik H Ujang Busthomi di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Cirebon.

Dia datang untuk meminta bantuan H Ujang Busthomi agar menenangkan jiwanya yang sedang guncang.

BACA JUGA: Cari Istri Kabur, Tewas Ditebas Mertua

Ia depresi, setelah mendapatkan laporan dari tim saksi, bahwa suara untuk istrinya tidak ada sama sekali. Bahkan, di TPS ia mencoblos, suara untuk caleg nomor urut 7 dari Partai Demokrat itu tidak ada.

"Masak, di TPS saya memilih suara tidak ada. Padahal, 10 anggota keluarga saya memilih di s itu. Paling tidak, suara saya dan istri saya ada. Tapi, ini hilang entah kemana," papar Witarsa (34) suami dari Nurasia Jamil, Caleg Partai Demokrat Dapil X Jawa Barat.

BACA JUGA: Kalah di Kandang, Caleg Perempuan NasDem Ngamuk

Hal ini mengindikasikan adanya kecurangan yang dilakukan beberapa oknum dalam proses pemilihan ini. "Ternyata jual beli suara itu ada, buktinya istri saya menjadi korban dari sistem pemilihan ini," ucapnya.

Walaupun demikian, pihaknya masih berharap ada keadilan tuhan. Artinya, perhitungan masih belum selesai, mudah-mudahan di TPS lain ada suara yang masuk ke istrinya. "Harapan masih ada, makanya saya minta ke tim untuk mengecek seluruh rekapitulasi suara," harapnya.

BACA JUGA: Verifikasi Honorer K2 Akan Diserahkan ke Inspektorat

Kedatangannya ke padepokan tersebut hanya ingin ketenangan saja. Pasalnya, untuk mengikuti pemilihan calon anggota legislatif ini, ia sudah menghabiskan uang sebesar Rp250 juta yang bersumber dari hutang dan menjual harta benda.

Uang sebesar itu dihabiskan untuk ongkos sosialisasi, seperti pembuatan baliho, stiker, kartu nama dan lain-lain. "Sepeda motor dan mobil sudah hilang, sekarang suara juga hilang. Tinggal menyisakan hutang, bagaimana saya tidak stress menghadapi kenyataan ini?" ungkapnya.

Sementara, dalam menangani persoalan Witarsa, H Ujang Busthomi hanya memberikan terapi air dan meminta Witarsa beristirahat sejenak. Sebab, kadar depresi yang dialami Witarsa masih dalam keadaan normal. "Dia hanya butuh istirahat, tadi saya mandikan kemudian dibacakan doa-doa," ucapnya. (jun)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perolehan Suara Seret, Caleg PAN-Gerindra Ngamuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler