Suara PSI Enggak Masuk Akal, Bapaknya Kaesang Berkomentar Begini

Senin, 04 Maret 2024 – 11:57 WIB
Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo enggan menanggapi secara gamblang soal suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami lonjakan secara tinggi.

Pantauan JPNN.com di situs web pemilu2024.KPU.go.id pada pukul 11.22 WIB, Senin (4/3), total suara PSI sudah mencapai 3,13 persen dan mendekati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.

BACA JUGA: Real Count KPU DPRD: Persentase Suara PSI Nol Koma di 13 Provinsi, Ini Datanya

Menurut Jokowi, hal tersebut harus ditanyakan kepada PSI sendiri.

“Itu urusan partai, tanyakan ke partai,” ucap Jokowi di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin.

BACA JUGA: Real Count KPU: Persentase Suara PSI Senin Pagi Agak Laen

Tidak hanya kepada partai, eks gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar lonjakan suara tersebut ditanyakan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Tanyakan ke KPU,” kata dia.

BACA JUGA: Ibu Bunuh Anak Kandung dengan Cara Diberikan Racun

Sementara itu, lonjakan suara KPU itu mendapat kritik dari sejumlah pihak.

Direktur Eksekutif Imparsial Gufron Mabruri menyebutkan bahwa PSI satu-satunya partai yang mengalami lonjakan suara sangat tajam itu dalam kurun waktu dan rentang persentase suara masuk yang sama.

Suara sementara PSI di tingkat nasional melesat dalam tujuh hari terakhir.

Partai yang dipimpin anak bungsu Presiden Jokowi itu mendulang nyaris 400 ribu suara dalam waktu sangat cepat itu.

“Padahal, dalam pantauan Koalisi Masyarakat Sipil, hasil real count data dari 530.776 tempat pemungutan suara (TPS) per Senin (26/2), suara PSI hanya sebesar 2.001.493 suara atau 2,68 persen,” ujar Gufron dalam keterangannya, Minggu (3/2).

Menurut dia, bagi Koalisi Masyarakat Sipil yang sangat akrab dengan data riset serta terbiasa membaca tren dan dinamika data, lonjakan presentase suara PSI di saat data suara masuk di atas 60 persen itu tidak lazim dan tidak masuk akal.

“Koalisi sudah menduga penggelembungan suara akan terjadi bersamaan dengan penghentian penghitungan manual di tingkat kecamatan dan penghentian SIREKAP KPU,” kata dia. (mcr4/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Profil Prabu Revolusi, Komisaris PT Kilang Pertamina Internasional


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PSI   Kaesang   Jokowi   Pemilu 2024  

Terpopuler