jpnn.com, KENDARI - Umi Barira (40) dan anaknya Tamlikul Fatha Imama (12) tewas akibat tersambar petir di Desa Labokolo, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, Kamis.
Kejadian berawal ketika hujan deras disertai petir dan angin kencang terjadi di Desa Labokolo pada Kamis sekitar pukul 00:30 WITA, lalu kedua korban diajak suaminya Muslim (43) untuk berlindung di kolong rumah mereka.
BACA JUGA: Setelah Kejadian di Hotel, Gadis 16 Tahun dan WS Sering Begituan
"Kejadiannya itu sekitar pukul 00.30 WITA di bawah kolong rumah. Saudara Muslim dan keluarganya berlindung dengan menggunakan terpal di bawah kolong rumah," kata Kasat Reskrim Polres Muna Iptu Hamka melalui telepon selulernya dari Kendari, Kamis.
Ketika di bawah kolong rumah, Muslim mengumandangkan azan untuk menenangkan diri bersama keluarga, dan saat itu tiba-tiba terdengar bunyi petir yang sangat keras sehingga membuat rumah panggung itu bergetar.
BACA JUGA: Remaja Laki-Laki di Bekasi Tewas Diduga Dibacok, Polisi Sudah Bergerak
Namun sang suami tetap melanjutkan azan sampai dengan selesai.
Setelah mengumandangkan azan, suami korban melihat istrinya sudah terbaring di tanah sambil menggendong anak kecilnya.
Muslim lalu mengangkat istrinya dan memperbaiki posisinya serta mengamankan anak yang digendong korban.
Suami korban melihat anaknya sudah terbaring di tanah yang berada tidak jauh dari ibunya.
“Kemudian sang ayah mengangkat korban dan membaringkan di tumpukan kayu. Muslim lalu menghubungi keluarga untuk membantu mengevakuasi korban," ujar Hamka.
Hasil pemeriksaan dokter, Umi Barira terdapat luka bakar di dada dengan ukuran 12 cm, dan korban Tamlikul terdapat luka dada dengan panjang 5 cm, luka perut kiri 40 cm, luka memar, luka bakar paha kanan 20 cm dan memar, serta sebagian rambutnya hangus terbakar. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti