Subsidi Energi 2022 Capai Rp 500 Triliun, Zulhas Tawarkan 2 Solusi

Senin, 15 Agustus 2022 – 19:24 WIB
Zulkifli Hasan. Foto/dok: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) langsung untuk rakyat.

Zulhas, sapaan akrabnya, meyakini langkah tersebut sebagai solusi ampuh atas bengkaknya subsidi energi 2022, yang tembus Rp 500 triliun.

BACA JUGA: Visi dan Misi KIB Dinilai Bisa Perkuat Demokrasi Negara

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, dengan kondisi internasional yang bergolak, seperti perang Rusia-Ukraina yang tak pernah diramalkan dan berbagai sebab lainnya, harga minyak dan LPG di pasar dunia meroket.

“Akibatnya, subsidi energi 2022 membengkak sampai lebih dari Rp 500 triliun atau hampir 30% dari pendapatan APBN,” kata Zulhas saat memaparkan Gagasan dan Visi Misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

BACA JUGA: Jayamas Medica Industri Gencar Produksi Alat Kesehatan Anak Bangsa

Dalam hal ini PAN menawarkan dua solusi. Pertama, subsidi energi beralih dari berbasis komoditas menjadi subsidi langsung, dan kedua, mempercepat transformasi energi bersih.

“Subsidi langsung diberikan pada warga kita yang miskin,” ucapnya.

BACA JUGA: Hubdam II/Sriwijaya Tingkatkan Hard Skill Digital Milenial Lewat Turnamen PUBG

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 26 juta orang yang diperkirakan memiliki kebutuhan konsumsi untuk dua motor dan mengkonsumsi 2x3 kilogram LPG per bulan. Sementara listrik, mereka membutuhkan hingga 900 watt.

Menurut dia, dengan subsidi BBM dan LPG warga tak mampu sebesar Rp 500 ribu rupiah per orang per bulan, pemerintah hanya akan menanggung Rp 15 triliun per bulan.

“Angka ini sekitar Rp 180 triliun per tahun,” ungkap Zulhas.

Pada saat yang sama, pemerintah masih bisa menghemat uang untuk mempercepat Transformasi Energi Bersih.

Transformasi Energi Bersih ini bakal menggunakan banyak bahan yang berasal dari dalam negeri.

Dengan demikian, menurut hematnya, hal ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di Tanah Air.

“Sekali lagi PAN menawarkan solusi dari permasalahan bangsa yang akut ini," sebutnya.

Zulhas tidak menampik, pascapandemi COVID-19, ekonomi masih berada dalam status pemulihan dan daya beli masyarakat juga masih rendah.

Namun, secara jangka panjang problem ini harus bisa diatasi.

“Sehingga, subsidi tak menyasar lebih banyak pada orang mampu dan kaya. Dengan subsidi langsung, subsidi menjadi tepat sasaran,” imbuh Zulhas.(chi/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler